Kalau bicara masalah hobby sering kali kita mengatakan tidak masuk akal; koq bisa ya ... ? Demikian juga yang terjadi beberapa hari yang lalu ketika kami ngobrol saat ta'jil ( buka puasa ). Ada seorang teman yang cerita kalau hobbynya memelihara ular - binatang buas yang menjijikkan ( menurut saya ). Tapi bagi teman ini yang memang hobby; ya ... seneng sekali saat membelai badan binatang itu; bagaimana kagumnya dia dengan warna kulitnya. Ular itu dipelihara sejak mulai kecil dengan ukuran panjang kurang dari setengah meter dan saat ini panjangnya telah menjadi 2 meter. Apa makanannya ? Ternyata setiap 2 minggu sekali diberi makan seekor ayam. Teman saya ada yang komentar; oh ... jadi jatah laukmu kamu kasihkan ke ular tho ? Makanya kamu kurus ...
Lain lagi dengan sahabat saya yang hobbynya mancing. Biasanya dia menyalurkan hobbynya itu tengah malam di tengah laut; atau paling tidak di tepi laut. Dibela bela in begadang semalaman dengan terpaan angin laut yang ganas dan sering kali hasilnya .... gak dapat ikan juga. Dan kejadian seperti itu berulang. Tempatnyapun bisa berpindah pindah. Banyak sekali pengorbanan yang dilakukan untuk melakukan hobbynya itu. Gak nyesel ? tanya saya ketika dia cerita dari mancing dengan hasil nol. Namanya hobby ya ... seneng saja; asyik.
Ada juga orang yang hobbynya koleksi barang antik; misalnya sepeda motor antik. Untuk mendapatkan spion asli saja dia rela berburu ke berbagai tempat; yang terkadang ongkosnya kalau dihitung sudah dapat untuk membeli satu sepeda motor baru. Belum lagi mencarinya blusukan sana sini. Mbela in bener. Kalau ditanya kenapa ? Hobby sih; jawabnya .... Melakukan hobby punya keasyikan dan kesenangan tersendiri yang tidak dapat dijelaskan dengan logika; seperti halnya Cinta.
Saya teringat salah satu tulisan di Garuda Magazine beberapa bulan yang lalu. PEOPLE CAN DO ANYTHING; IF THERE'S LOVE INVOLVE.
Sahabat; Marilah kita renungkan bersama, apakah pekerjaan yang saat ini kita kerjakan; yang sering kali kita sebut sebagai ibadah; yang seringkali kita lakukan dengan mantra "demi untuk keluarga" telah dilapisi dengan LOVE. Seberapa kuatnya kita mbela-in nya; mencerminkan seberapa besar LOVE yang kita balutkan. Bahkan ada pepatah yang mengatakan : Idealnya kita mengerjakan apa yang kita sukai; tapi kalau; kita akan berusaha menyintai apa yang kita kerjakan.
Lain lagi dengan sahabat saya yang hobbynya mancing. Biasanya dia menyalurkan hobbynya itu tengah malam di tengah laut; atau paling tidak di tepi laut. Dibela bela in begadang semalaman dengan terpaan angin laut yang ganas dan sering kali hasilnya .... gak dapat ikan juga. Dan kejadian seperti itu berulang. Tempatnyapun bisa berpindah pindah. Banyak sekali pengorbanan yang dilakukan untuk melakukan hobbynya itu. Gak nyesel ? tanya saya ketika dia cerita dari mancing dengan hasil nol. Namanya hobby ya ... seneng saja; asyik.
Ada juga orang yang hobbynya koleksi barang antik; misalnya sepeda motor antik. Untuk mendapatkan spion asli saja dia rela berburu ke berbagai tempat; yang terkadang ongkosnya kalau dihitung sudah dapat untuk membeli satu sepeda motor baru. Belum lagi mencarinya blusukan sana sini. Mbela in bener. Kalau ditanya kenapa ? Hobby sih; jawabnya .... Melakukan hobby punya keasyikan dan kesenangan tersendiri yang tidak dapat dijelaskan dengan logika; seperti halnya Cinta.
Saya teringat salah satu tulisan di Garuda Magazine beberapa bulan yang lalu. PEOPLE CAN DO ANYTHING; IF THERE'S LOVE INVOLVE.
Sahabat; Marilah kita renungkan bersama, apakah pekerjaan yang saat ini kita kerjakan; yang sering kali kita sebut sebagai ibadah; yang seringkali kita lakukan dengan mantra "demi untuk keluarga" telah dilapisi dengan LOVE. Seberapa kuatnya kita mbela-in nya; mencerminkan seberapa besar LOVE yang kita balutkan. Bahkan ada pepatah yang mengatakan : Idealnya kita mengerjakan apa yang kita sukai; tapi kalau; kita akan berusaha menyintai apa yang kita kerjakan.
Semoga menginspirasi