Setiap
Senin malam kami belajar ilmu hadis di Mushola dekat rumah. Pesertanya tidak
banyak, kurang lebih 15 orang. Malam itu; ketika semua peserta sudah kumpul
masuklah sms dari ustad bahwa beliau tidak dapat hadir karena satu alasan.
Tumben. Biasanya kalau beliau tidak bisa hadir memberi tahukan sejak siang/sore
hari.
Setelah
mendapat info bahwa ustadnya tidak bisa hadir; banyak peserta yang kemudian
pulang. Saya dan satu rekan peserta meneruskan ngobrol. Rekan saya ini adalah pensiunan
dari salah satu BUMN. Umurnya sekitar 70 tahun. Beliau masih aktif di
perusahaannya. Saat ini jenis usahanya semakin banyak dan variatif. Menurut
penuturannya; perusahaannya sudah banyak dikendalikan oleh anak anaknya; dan
beliau sendiri lebih banyak mengawasi dan memberikan arahan.
Saya
tahu beberapa jenis usahanya sangat berhubungan erat dengan keahlian beliau.
Jadi begitu pensiun gampang sekali menjalankan usaha itu. Ibarat kata; tanpa
belajarpun beliau langsung bisa jalan. Cukup berbekal kenalan. Namun ada satu
jenis usaha yang sangat jauh dari bidang yang menjadi keahliannya. Memproduksi pupuk organik !!!
Awalnya
saya ketemu dengan salah satu pejabat Petro Kimia Gresik, begitu beliau mulai
menceritakan awal terjunnya ke usaha Pupuk Organik. Kemudian ngobrol ngobrol
dan beliau di tawari untuk membuat pupuk organik untuk di jual ke Petro. Karena
memang Petro masih sangat kekurangan produk ini. Semua spesifikasi ditentukan oleh Petro. Kemudian mulailah beliau
cari info kesana kemari. Menghubungi rekan rekan lamanya yang pensiunan Petro.
Setelah dapat mengetahui gambaran produk dan proses produksinya, maka beliau
mencari lokasi pabrik yang tentu mendekati bahan baku. Bahan baku utama pupuk
ini adalah kotoran hewan dan gamping. Saya sangat percaya mas; semua itu bisa
di pelajari koq. Itu ilmu katon ( ilmu yang kelihatan/bisa di pelajari ).
Petuahnya mantap. Saya teringat nasehat seorang ustad. Untuk menjadi berhasil
sarat utamanya adalah harus banyak teman.
Kalau temannya banyak tentu banyak juga yang bisa ditanyain bila ada
masalah. Kemudian setelah banyak teman baru syarat berikutnya yang mudengan (
cepat mengerti bila di ajari ).
Untuk
meyakinkan saya bahwa semua bisa dipelajari; beliau kemudian juga menceritakan
pertama kali ikut tender dengan sistem E-Proc ( Electronic Procurement ) yaitu
tender yang tanpa ketemu muka; namun cukup melalui internet. Saya ini khan
produk lama; tidak mengenal komputer, katanya.
Pas anak anak saya pergi haji; ada tender; namun pakai E-Proc. Saya
terus tanya teman2 saya; saya minta diajari bagaimana jalannya sistem,
dsb. Setelah saya cukup mengerti
konsepnya; kemudian saya minta tolong salah satu karyawan untuk ngajari
bagaimana mengakses internet; dsb. Pada hari H; saya dan didampingi karyawan
saya mulai ikut E-Proc. Saya harus jeli melihat jam dan penawaran. Ketika
waktunya sudah sangat mepet; saya masukkan penawaran terakhir saya; dan closed
E-Proc nya. Saya menang. Coba bayangkan orang seumur saya; komputer belum
pernah pakai, suruh E-Proc ! Namun karena yakin ini ilmu katon; maka saya
pelajari dan nyatanya bisa menang ! Ujar beliau panjang lebar. Tapi jangan lupa
melibatkan Gusti Allah lho ya; pesan beliau.
Inilah
salah satu contoh commitment to win.
Bila kita memang betul betul komit untuk menang dan bukan sekedar ingin
menang; betul betul komit; maka semua cell didalam tubuh kita akan membantu
mencapainya. Yang biasa cepat capai; tidak terasa capai. Semua hambatan dan
rintangan akan diterjangnya. Matanya memancarkan optimisme; gerakannya lincah
memancarkan motivasi yang tinggi. Auranya keluar yang akan mempengaruhi
lingkungannya. Lingkaran pengaruhnya – cycle of influencenya sangat luas yang
akan membantunya mewujudkan cita citanya. Dengan kondisi seperti itu, apa yang
tidak bisa dicapainya; dengan seijin Tuhan ?
Saya
ingat peribahasa yang diajarkan ketika saya masih duduk di kelas II SD. Dimana ada kemauan disitu ada jalan. There is
a will there is a way. Siapa yang punya kemauan keras, berusaha kuat, Insya
Allah Tuhan akan mencukupkan kekurangannya.
Semoga
menginspirasi …….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar