Sore
itu; beberapa orang pengelola An Nahl berkumpul di ruang kerja Kliring. Salah seorang pengelola mengabarkan kalau ada salah satu karyawan
outsourcing yang sudah lama tidak masuk
kerja karena sakit. Sakit apa ? Tidak ada seorangpun yang tahu. Tapi yang pasti
sudah lebih dari sebulan tidak dapat masuk kerja. Bahkan berita kalau dia sudah
keluar dari perusahaannya karena tidak
mampu lagi bekerja dengan baik.
Selang
beberapa hari; didapat informasi bahwa
sakitnya cukup memprihatinkan. Dia tidak tahu penyakitnya karena memang tidak
mampu ke dokter untuk berobat. Usaha
yang dilakukan hanyalah ke pengobatan alternatif. Mengetahui gambaran tersebut,
kemudian kami mengutus seorang rekan untuk membawa ybs ke dokter.
Sore
itu, teman kami menelpon bahwa dia sudah dibawa ke RS Siloam. Menurut dokter
harus diopname dan untuk sementara harus masuk ruang isolasi. Bagaimana ini,
tanyanya dari balik telpon. Kami yang
dikantor pada saat itu hanya bisa saling pandang. Berapa lama harus di opname;
berapa rupiah kira kira yang harus ditanggung ? Tak seorangpun bisa menjawabnya
dengan pasti. Orang penyakitnya saja belum tahu ! Setelah di cek; uang kas An Nahl tidak lebih
dari Rp 20 jutaan. Cukupkah ?
Tidak
lebih dari 5 menit; dengan mengucap bismillah…. Go head. Masukkan RS Siloam untuk
di Opname; untuk di obati.
Yang
di RS Siloam sibuk mengurus segala sesuatunya untuk opname saudara kita ini.
Kami yang dikantor sibuk memikirkan bagaimana cara mendapatkan dana untuk
membiayainya. Dengan penuh keyakinan atas janji Nya; bahwa siapa yang mau
menolong makhluk Nya; maka Allah akan menolongnya dengan pertolongan yang jauh
lebih besar.
Maka
kita bukalah Rekening Peduli An Nahl.
Dan Alhamdulillah terkumpul sekitar Rp 30 juta dalam waktu yang relatif
singkat. Dan ternyata biaya yang dikeluarkan
untuk opnamenya sekitar Rp 15
jutaan. Allahu Akbar !!! Sisa uang yang
terkumpul bisa di pergunakan untuk kontrol; rawat jalan selama 6 bulan kedepan.
Kini
setelah beberapa bulan berlalu; saudara kita ini sudah bisa berkunjung ke beberapa kantor
kita. Bukan sebagai pegawai outsourcing; namun wira usaha jualan kue dan
sejenisnya.
Pertanyaan
berikutnya adalah Bisakah An Nahl memberikan tambahan modal untuk memperbesar
usahanya ? Untuk memandirikan ekonominya ?
Sahabat;
itulah yang pengelola pertimbangkan saat ini. Bagaimana An Nahl mampu berperan
untuk bisa memandirikan ekonomi rakyat; meskipun dalam skala yang sangat kecil.
Disamping tetap fokus pada pendidikan dan pengobatan.
Pendidikan;
karena memang hal inilah fondasi dalam kehidupan kedepan. Tanpa pendidikan
orang akan gampang terjerumus dalam ke-jahiliyah-an. Dan bukankah Allah banyak
sekali mendorong umatnya untuk menjadi umat yang berakal; yang berilmu
pengetahuan. Pengajian dan bea siswa
akan tetap menjadi fokus kita. Saat ini masih ada 30 siswa mulai dari SD; SMP
dan SMA yang menerima bea siswa An Nahl.
Pengobatan,
karena orang sakit tidak bisa di “semayani” besuk saja berobatnya kalau sudah
punya uang. Alhamdulillah sudah ada beberapa orang yang dibantu biaya
pengobatannya. Total bantuan pengobatan yang sudah dimanfaatkan sejumlah Rp 44
juta.
Sahabat;
Kegiatan itu semua bisa dilakukan berkat dukungan dari rekan rekan sekalian.
Saat ini telah terdaftar 117 donatur
dengan jumlah donasi Rp 4,4 juta sebulan. Dan sumbangan insidentil lewat
An Nahl peduli selama setahun terakhir berjumlah Rp 43,5 juta.
Semoga amal baik para donatur mendapat
imbalan dari Allah; dengan imbalah yang jauh lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar