Diceritakan;
ada seorang pengusaha kaya raya di daerah Arab yang mengalami sakit parah. Dia sakit gagal ginjal akut yang harus
menjalani cuci darah setiap hari. Agar
tidak merepotkannya, maka dia membeli semua peralatan untuk keperluan cuci
darah dan diinstall di rumahnya sendiri. Dia merecruit dokter specialis khusus
membantu menangani penyakitnya. Praktis rumahnya disulap menjadi rumah sakit.
Lengkap dengan dokter dan perawatnya. Dia diperlakukan seperti pasien di Rumah
Sakit. Mulai dari menu makanan; jadual pemeriksaan, dan sebagainya.
Meskipun
bergelimang kekayaan dan lengkapnya peralatan; namun yang namanya orang sakit –
dia tidak bisa menikmati kekayaan yang di punyainya. Oleh karenanya dia
berusaha sekuat tenaga untuk dapat sembuh dari penyakitnya. Berapapun harganya
dia akan bayar. Inilah ironinya; ketika
dia sehat, dia bekerja luar biasa kerasnya tanpa mempedulikan kesehatannya.
Sekarang saatnya sakit, dia keluarkan biaya yang luar biasa besar untuk
memulihkan kesehatannya kembali.
Namun
ternyata ginjalnya sudah tidak bisa dinormalkan lagi. Dokter menyarankan untuk transplantasi
saja. Maka dicarilah pendonor ginjal.
Dia umumkan di berbagai surat kabar dengan imbalan USD 250,000 bagi siapa saja
yang mau mendonorkan ginjalnya. Berminggu minggu tidak ada respond dari
masyarakat. Maklum masyarakat di daerah Arab sudah tercukupi semua kehidupannya.
Satu
hari ada seorang wanita menghubunginya. Dia bersedia mendonorkan ginjalnya
dengan imbalan USD 250,000.
Pada
hari yang ditentukan; mereka
dipersiapkan untuk transplantasi.
Tranplantasi di jadualkan esuk hari. Malam sebelumnya; pengusaha kaya
yang sakit kepingin ketemu dengan orang yang bersedia mendonorkan ginjalnya.
Dia kemudian diantar oleh team dokter ke
kamar wanita pendonor. Ketika di depan
pintu kamar; dilihatnya dari jendela kaca wanita itu khusyuk sujud diatas
sajadah. Terdengar pula isak tangisnya. Ditungguinya di depan pintu sampai
wanita itu menyelesaikan sholatnya.
Melihat
wanita sudah merapikan tempat sholatnya; maka pengusaha kaya dan team dokter itupun
masuk. Mereka diperkenalkan oleh team dokter.
Setelah berbincang sekedarnya; pengusaha
berkata; Ibu … saya terima kasih ibu telah merelakan ginjalnya untuk di
donorkan ke saya.
Jawaban
wanita pendonor mengejutkan semua yang hadir di sana; khususnya pengusaha yang
akan menerima donornya. Rela gaimana ….
!!! jawab wanita itu dengan ketus. Kalau
seandainya anak yang paling saya sayang tidak kecelakaan; saya tidak akan
pernah mau mendonorkan ginjal saya.
Karena saya butuh uang untuk membuatkan kaki palsu bagi
anak kesayangan
saya; saya rela menjual ginjal saya.
Setelah
perbincangan yang tidak mengenakan itu; pengusaha kembali ke kamarnya sendiri.
Dia panggil pegawainya untuk segera mentransfer ke rekening pendonor USD 250,000 lunas. Dia
panggil juga team dokter untuk membatalkan transplantasinya. Semua fihak kaget
dengan keputusan ini. Biarlah saya sedekahkan USD 250,000 untuk anak wanita
itu. Dia lebih membutuhkannya daripada saya. Dia masih sangat muda. Dia masih
bisa berbuat banyak kebaikan dibanding saya yang sudah tua. Dan kemudian
merekapun kembali pulang kerumah, tidak jadi transplantasi.
Pengusaha
kaya; tetap di rawat di rumah seperti biasa. Namun beberapa bulan kemudian;
team dokter dikejutkan dengan hasil pemeriksaannya terhadap pengusaha yang
gagal ginjal ini. Ginjalnya yang sudah
rusak; yang selama ini tidak berfungsi,
terlihat Utuh kembali seperti tidak pernah terjadi apa apa. Ginjalnya
berfungsi normal, tidak perlu lagi cuci darah ….
Bagi
orang yang hanya mengandalkan fikiran akan geleng geleng kepala penuh dengan
keterkejutan. Bagi orang yang percaya Tuhan akan memuji Tuhannya. Itulah buah
dari sedekah USD 250,000. Allahu Akbar
!!!
Janji
Allah dan rosulnya benar; bersedekahlah, kau akan sehat.
Semoga
menginspirasi …….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar