13 April 2024

DOMO THERMOSTAT

 

                 Orang Terakhir yang Bertemu Pak Domo... - News Liputan6.com

  Oleh Noor Aidlon 

S

aat itu saya menjadi aspri - asisten pribadi - Pak Domo, mantan kopkamtib yang paling ditakuti pada masa presiden suharto dulu. Ketika itu Pak Domo masih beristrikan Bu Sisca. Begitu Bu Titiek mengawali ceritanya. 2 tahun lalu.  Di Jakarta. 

Meskipun non Muslim - mengikuti agama Bu Sisca - setiap bulan Romadlon Pak Domo selalu ikut berpuasa. Seperti yang dilakukan orang muslim pada umumnya. Pak Domo juga meminta pegawainya menyediakan makanan berbuka puasa. Untuk para pegawainya di kantor.  Pun untuk Pak Domo sendiri. Barangkali, itu pertanda hati Pak Domo masih terpaut pada Islam. Agama yang sejak kecil dipeluknya. 

Pak Domo murtad – keluar dari agama Islam - karena perkawinan. Saat itu cinta Pak Domo pada calon istrinya jauh lebih besar daripada cintanya kepada Allah. Sehingga beliau memilih membela istrinya daripada mempertahankan keimanannya.

Memang level iman itu bisa naik turun.  Dan itu dialamai oleh setiap mukmin - sebutan orang beriman.  Termasuk saya dan panjenengan. Tetapi kalau sudah sampai murtad; itu sudah masuk kategori celakanya celaka. Ambyar.

Sama seperti yang dilakukan di kantor kantor pada umumnya. Khususnya yang pegawainya banyak beragama Islam. Saat pertama kali masuk setelah libur lebaran, para pegawai pada melakukan halal bihalal.  Di kantor. Mereka pada saling berjabat tangan.  Saling meminta maaf dan memaafkan. Saling mengucapkan selamat.  Selamat Idul Fitri. Selamat meraih kemenangan.  Setelah berhasil menunaikan puasa sebulan penuh. Begitu juga yang dilakukan Pak Domo. Ikut ramai ramai berhalal bihalal. Di kantornya.

Di tengah tengah acara halal bihalal itu. Sambil menikmati hidangan yang disediakan. Sambil berseloroh Pak Domo mengatakan : saya juga berhak merayakan kemenangan khan. Saya juga berhak memperoleh predikat orang yang menang khan. Seperti kalian semua.  Karena saya berpuasa sebulan penuh, seperti kalian berpuasa.

Bu Titiek muda; yang saat itu berada di dekatnya mengatakan : Tidak bisa Pak. Mengapa tidak bisa, protes Pak Domo. Ibarat orang sekolah ya Pak, kata Bu Titiek muda. Bapak ikut ujian sekolah, seperti murid lainnya. Bapak berhasil mengerjakan semua soal dengan benar. Bahkan bisa saja nilai Bapak lebih bagus dari murid lainnya. Tetapi kalau Bapak tidak terdaftar sebagai murid di sekolah itu, apakah Bapak berhak mendapat ijazah. Apakah Bapak juga berhak mengikuti wisuda. Tidak khan Pak. Kata Bu Titik tegas. Tandas.

Mendengar penjelasan itu, Pak Domo tersenyum. Iya, ya. Lirihnya sambil pergi. Dengan kepala tertunduk. Barangkali itu juga pertanda hatinya masih terpaut kepada Islam.  Agamanya saat kecil. Agama yang dipeluk bapak ibunya.

Dan pertanda itu terbukti beberapa tahun kemudian. Pada tahun 1997; Pak Domo minta di syahadat kan kembali.  Di kota Malang.  Kota kelahariannya. Setelah beliau bercerai dengan Sisca – istrinya.

Memang betul, salah satu syarat berpuasa Romadlon adalah harus beriman. Orang beriman disebut Mukmin untuk laki laki. Mukminat untuk wanita. Tanpa syarat itu tidak sah puasanya. Tidak diterima ibadahnya. Sebagus apapun puasanya. Sebagus apapun ibadahnya.

Mukmin dan mukminat adalah identitas diri seseorang. Mereka meyakini adanya Allah, para malaikat Nya, para Rosul Nya, Kitab2 Nya, hari Kiamat Nya dan percaya atas takdir Nya.

Mukmin dan Mukminat adalah identitas diri. Mestinya identitas itu mampu berfungsi sebagai thermostat bagi diri sendiri. Meminjam istilah salah satu motivator di Amerika.

Saya kemudian cari di internet. Apa fungsi thermostat. Menurut internet; Thermostat berfungsi menjaga kondisi tingkat kepanasan/kedinginan  tertentu sesuai derajat yang diinginkan.

Dalam mesin mobil, thermostat akan menjaga tingkat kepanasan mesin pada derajat tertentu. Biasanya berkisar 80 – 85°.  Ini penting untuk keamanan mesin agar tidak mengalami overheated ( terlalu panas ).

Dalam AC, thermostat akan menjaga suhu ruangan tetap pada derajat tertentu. Sesuai yang diinginkan.

Misalnya AC mobil di atur pada suhu 24°. Maka suhu di dalam mobil ini akan terkondisikan tetap berada pada suhu 24°. Meskipun suhu di luar mobil panasnya sampai 33° atau lebih panas dari itu. Ataupun lebih dingin dari itu.

Begitu juga keimanan sebagai identitas diri. Keimanan yang kuat mestinya juga mampu berfungsi seperti thermostat diri. Menjaga diri tetap pada keimanan. Tidak terpengaruh kondisi diluar. Kondisi lingkungan. Pun kondisi orang sekitarnya.

Lihatlah ketika orang sedang berpuasa. Betapa hausnya ketika jam 2 siang. Dalam cuaca terik. Panas sekali. Ada minuman yang sudah tersedia. Atau sengaja disediakan dan disuguhkan. Mereka memilih untuk tidak meminumnya. Agar puasanya tidak batal. Mereka akan tetap memilih menahan rasa hausnya. Tidak tergoda meminumnya. Meskipun kebutuhan itu ada. Keinginan itu ada.

Keimanan yang kokoh menjadi benteng dari gangguan dan cobaan yang datang silih berganti.  Yang tidak habis habisnya itu. Sampai ajal menjemput.

Sekokoh apa bentengnya sekokoh keimanan. Seperti keimanan penjengan sedoyo.    ( NA 120424 )

 

 

 

 

                     

18 Februari 2024

HERAKLIUS

Kaisar Heraklius, Pionir Perang Salib Seorang Muslim? - Hidayatullah.com

Oleh: Noor Aidlon

S

alah satu senior saya di UGM berpendapat bahwa Pilpres ini jangan melibatkan agama. Jangan melibatkan Tuhan. Nanti kalau ternyata jagonya kalah akan menjadi malu. Menjadi tidak enak. Sudah melibatkan Tuhan koq kalah. Dekengannya Tuhan koq kalah. Demikian kira kira argumentasinya. Tentu pendapat seperti itu didebat sengit oleh kawan lainnya.

Perdebatan itu mengingatkan saya pada cerita kaisar Heraklius dari Romawi.

Heraklius naik menjadi kaisar setelah pasukannya berhasil membebaskan Romawi dari cengkeraman persia.

Kemenangan Romawi atas Persia disambut gembira oleh kaum Muslimin. Bukan karena Romawi sudah masuk Islam, tetapi karena rakyat Romawi penganut agama samawi. Tuhannya bukan benda, seperti berhala. Tapi Tuhan yang tidak tampak ( ghoib ). Mirip dengan agama dan Tuhannya kaum muslimin.

Sebaliknya, kekalahan Persia disambut kesedihan oleh kaum musyrikin. Karena mereka sama sama menyembah benda ( berhala ).

Sebagai orang Romawi, Heraklius sering mendapat cerita yang berasal dari kitab Injil dan Taurat. Dia faham betul ciri ciri seorang Nabi. Pun dia tahu, akan lahir Nabi baru. Itulah yang tertera didalam kitab sucinya.

Belum lama diangkat menjadi kaisar, Heraklius menerima surat dari Muhammad yang mengaku sebagai Rosul Allah. Isi suratnya : mengajak Heraklius dan pengikutnya untuk masuk Islam, menyembah Allah dan jangan menyekutukan Nya.

Meskipun Heraklius sudah mengetahui akan lahir Nabi baru, namun dia ingin melakukan validasi - pengecekkan, apakah Muhammad - penulis surat ini – benar benar seorang Rosul.

Untuk keperluan itu, Heraklius kemudian meminta para pembesarnya untuk mencari orang yang berasal dari daerah Arab yang bisa diminta keterangan dan kesaksiannya.

Bertemulah para pembesar itu dengan Abu Sufyan yang sedang memimpin kabilah dagang ke Romawi. Abu Sofyan berasal dari suku Quraish - Mekah. Satu suku dengan Nabi Muhammad. Kenal betul dengan Nabi Muhammad. Bahkan pernah memeranginya.

Dihadapan para pembesarnya, Heraklius bertanya kepada Abu Sufyan. Dan memintanya menjawab dengan jujur.

Saat itu sebetulnya Abu Sufyan ingin berbohong namun dia urungkan niatnya karena takut ketahuan. Takut dihukum mati.

Dari wawancara itu, Heraklius menyimpulkan bahwa Muhammad - penulis surat itu - memenuhi ciri ciri kenabian seperti dibawah ini.

Dia berasal dari keturunan terhormat, dikenal berbudi pekerti yang baik. Tidak berpernah berdusta, bahkan sejak dari kecil mendapat gelar Al Amin ( yang dapat dipercaya ). Pengikutnya banyak berasal dari kalangan masyarakat lemah. Dan tidak ada satupun pengikutnya yang murtad.

Ini pertanyaan terakhir Heraklius. Bagaimana kalau berperang, apakah selalu menang atau selalu kalah ? Dijawab Abu Sufyan, terkadang dia yang menang, terkadang kami yang menang.

Itulah ciri Nabi Allah. Kalau berperang tidak selalu menang. Tapi bisa juga mengalami kekalahan.

Ini yang sering ditafsirkan salah oleh kita. Kita menganggap kalau umat Nabi kekasih Allah itu pasti selalu diberi kemenangan ganda. Kemenangan double. Menang di dunia dan menang di akherat.

Namun tidak selalu demikian. Nabi saja pernah kalah dalam berperang. Nabi saja pernah kelaparan. Nabi saja pernah kekurangan. Memang Nabi sering menang double, tetapi terkadang juga hanya menang single.

Demikian juga dengan kita. Umatnya pasti selalu mengalami kemenangan, meskipun tidak harus selalu menang double. Paling tidak menang single. Umat Nabi selalu menang di akherat. Mereka menganggap menang di dunia hanyalah bonus saja. Kemenangan di dunia adalah jembatan untuk menuju kemenangan akherat.

Inilah yang membedakan umat beriman dan tidak beriman. Umat beriman selalu diajarkan memakai parameter sukses di akherat. Sedang yang tidak beriman berstandarkan sukses duniawi.

Menang kalah; sukses gagal adalah ujian. Bagi yang beriman. Ketika Tuhan memberikan kemenangan apakah mereka bersyukur. Apakah kemenangan dunianya akan dipergunakan untuk membangun kebaikan akheratnya. Atau; kemenangan di dunia justru merusak kehidupan akheratnya. Kelak.

Sebaliknya, ketika ditakdir kalah, apakah akan bersabar dan lebih mendekatkan diri kepada Nya sambil introspeksi diri. Mengambil hikmahnya,  Ataukah mengeluh, mendzalimi diri sendiri, mendzalimi orang lain dan mendzalimi - menyalahkan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Umat beriman selalu mempunyai tujuan yang benar. Diusahakan dengan cara yang benar. Berhasil dan tidaknya itu urusan Tuhan. Manusia tidak bisa mendekte Tuhan. Tidak bisa memaksa Tuhan. Karena Tuhan itu Maha Berkuasa. Maha Berkehendak. Tugas manusia hanyalah berusaha dengan sebaik mungkin. Meniatkan dengan baik. Meniatkan dengan benar. Setelah itu tawakal.

Betul kata Anies, bila saya menang berarti Tuhan percaya pada saya. Bila saya kalah berarti Tuhan menyelamatkan saya.

Itulah tawakal. Dia merasa tidak pernah kalah. Panjenengan juga bisa seperti itu.  Bila panjenengan memilih sesuai parameter ukhrowi yang akan meringankan hisabnya nanti. Berarti panjenengan telah menang single. Kalau pilihan panjenengan juga menang, panjenengan akan menang double.

( KSB, 15 Feb 2024 )