02 Februari 2015

JANGAN BEKERJA TERUS, BERHENTILAH …



Ketika saya masih kecil, Ibu saya sering marah kalau lihat para anaknya diam menganggur tidak mengerjakan sesuatu. Jaman itu kami belum punya Televisi. Jadi bentuk diam menganggurnya kami adalah kalau tidak duduk duduk bengong di teras; ya tidur tiduran. Bisa tiduran di tempat tidur atau tiduran di lantai. Saya masih ingat mantra marahnya Ibu. Orang yang diam nganggur itu gampang kemasukan setan. Mantra ini selalu di ulang ulang kalau lihat para anaknya diam tidak beraktifitas. Dan kami sangat meyakini mantra itu. Kalau bengong nanti akan kesurupan. Bicara sendiri, nglantur kayak orang gila.

Ibu selalu mendidik anaknya jangan malas malasan. Jadi orang itu harus giat; rajin  kerja.  Kerja apapun yang penting tidak diam.  Difinisi kerja; menurut ibu saya jaman itu adalah asal tidak menganggur. Mengapa tidak boleh menganggur ? Agar tidak kemasukan setan. As simple as that !!!

Tadi malam saya nelpon anak saya yang diluar kota. Memang saya biasakan untuk telpon setiap hari. Untuk berkomunikasi; ngecek sana ngecek ini. Nah, Pertanyaan mandatory saya adalah apakah sudah makan ? Anak bungsu saya  menjawab belum.  Mungkin tidak makan malam ini katanya. Lho kenapa ? Lagi sibuk sekali. Tidak sempat beli makanan, tidak sempat makan. Harus menyelesaikan tugas malam ini juga. Kalau gitu makan roti saja,saran saya. Gak sempat jawab anak saya. Luar biasa !!! Kelihatannya.  Kalau dengar ibu saya; seneng nih. Kondisi cucunya luar biasa rajin. Tapi tidak demikian bagi saya.

Fenomena seperti anak saya ini ternyata banyak saya temui di kehidupan kantor. Beberapa waktu yang lalu saya menemui rekan saya tidak sempat makan siang karena terlalu sibuk. Banyak kerjaan, katanya.

Terlalu sibuk banyak kerjaan; tidak sempat istirahat; tidak sempat makan siang adalah bukti ketidak efektifan dalam bekerja. Mengapa demikian ?

Pertama, Didalam diri seseorang terdapat komponen jiwa dan raga. Masing masing mempunyai hak yang harus dipenuhi. Hak raga atau tubuh adalah makan, istirahat dan olah raga. Orang hanya bisa bekerja baik dalam kondisi tidak lapar. Karena sibuk, orang sering merasa tidak lapar. Sejatinya dia adalah lapar. Sel sel didalam tubuh kita perlu makanan. Dan makanan sel itu berasal dari apa yang kita makan.  Dalam jangka pendekpun, orang yang tidak sempat makan dan istirahat, tidak akan efektif dalam bekerja. Apalagi dalam jangka panjang. Orang yang sering tidak makan dan tidak istirahat dalam jangka panjang akan berpengaruh didalam kesehatan dan kebugarannya. Orang yang tidak sehat dan tidak bugar akan mempengaruhi tingkat kehadiran atau paling tidak tingkat konsentrasi.

Demikian pula dengan jiwa, fikiran dan mental seseorang. Masing masing mempunyai hak. Hak fikiran adalah memperoleh ilmu; wawasan. Hak mental/jiwa adalah memperoleh kenyamanan, kedamaian, siraman rohani. Orang yang tidak pernah istirahat gelombang otaknya akan sangat sibuk. Frekuensinya sangat tinggi. Dalam kondisi seperti ini orang tidak akan mampu konsentrasi. Tidak akan mampu mengeluarkan ide ide kreatif. Mereka perlu istirahat, menurunkan trafic di fikirannya.  Bagi pecinta yoga; mereka perlu waktu untuk go to the peacefull place. Bagi orang Islam; dia perlu waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah agar hatinya tentram.  Jadi istirahat sambil makan sangat penting.

Kedua; Perlu waktu untuk mengasah gergaji. Cerita ini sering disampaikan dalam kelas training seven habit. Ada dua orang penebang kayu.  Mereka sangat giat bekerja mengejar target yang ditentukan oleh pimpinannya. Peluh mereka bercucuran membasahi sekujur tubuhnya.  Ada orang tua lewat menegur mereka. Orang tua itu menyarankan mereka untuk beristirahat terlebih dahulu. Satu orang penebang kayu menolak sarannya. Masih banyak yang harus saya tebang. Mana sempat istirahat. Minum saja gak sempat. Sayang kalau waktu dibuang hanya untuk istirahat, katanya. Penebang pohon satunya memilih mengikuti saran pak tua. Dia kemudian duduk dengan bersandar di pohon besar. Sambil meluruskan kaki dan badannya; dia sempatkan minum.  Sambil mengatur nafasnya dia mengasah bagian tertentu gergajinya. Dia hanya istirahat kurang dari 10 menit. Kemudian dia mulai menebang pohon lagi. Pertanyaannya;  siapa yang berhasil menyelesaikan targetnya terlebih dahulu. Yang istirahat atau yang bekerja terus ?  Tentu yang istirahatlah yang mampu menyelesaikan targetnya terlebih dahulu. Setelah istirahat dia punya power yang jauh lebih besar. Setelah istirahat gergaji akan menjadil lebih tajam.  Itulah yang dimaksud dengan pentingnya memanage kapasitas produksi. Kapasitas produksi sangat mempengaruhi produktifitas.

Ketiga, investasi waktu. Orang bijak mengatakan: ilmumu saat ini hanya cukup untuk menjawab tantangan dan masalah saat ini. Tantangan besuk pagi hanya akan mampu dijawab oleh ilmumu besuk pagi. Artinya orang harus terus belajar.

Dikantor; kami sedang menggalakan jualan branchless banking yaitu jualan produk/jasa yang sarat dengan teknologi.  Nasabah bisa melakukan transaksi sendiri, dimana saja dan kapan saja. Dia tidak harus datang ke kantor bank; tidak terikat jam kerja kantor bank. Jadi sangat menguntungkan bagi nasabah. Contoh dari branchless banking adalah internet banking; go mobile dan sebagainya.
Disisi lain, dengan branchless banking ini, pekerjaan yang dilakukan oleh staff bank akan sangat berkurang. Dampaknya akan bisa menurunkan biaya operasional bank.

Beberapa waktu yang lalu saya menanyakan ke beberapa manager cabang mengenai usahanya mengedukasi; memprovokasi nasabah agar mau mempergunakan branchless banking. Edukasilah kepada the real customer, bukan kepada courirnya. Jadi harus didatangi nasabahnya. Kebanyakan manager cabang mengatakan tidak sempat, tidak punya waktu untuk melakukan edukasi dengan efektif.

Kalau kita rela melakukan investasi  maka devidennya akan kita dapat belakangan. Investasilah waktu untuk edukasi nasabah. Memang saat ini dan beberapa saat akan sangat sibuk dan repot, tapi belakangan, dikemudian hari ketika nasanah sudah banyak yang mempergunakan branchless banking, kerepotannya akan terbayar. Para teller tidak sesibuk saat ini. Para teller akan punya waktu cukup untuk up grade dirinya. Para manager punya waktu cukup untuk creating new initiative, not just fixing the problem.

Keempat, dengan merencanakan sesuatu dengan lebih baik,  kita dapat menghindarkan diri dari situasi penting dan genting. Tidak sempat istirahat dan tidak sempat makan adalah indikasi sedang berada di situasi penting dan genting, situasi yang harus dilakukan saat itu juga. Tidak boleh ditunda, karena penting dan genting. Kalau ditunda akan menghancurkan sesuatu yang lebih besar.

Maka, ambillah waktu istirahat sambil makan, sholat, menenangkan fikiran; mengurangi frekuensi trafic di otak; merencanakan sesuatu, niscaya hidup akan lebih tenang. We love working.!!!

Semoga menginspirasi …..