07 Mei 2013

PERJUANGAN BUKTI KESUNGGUHAN




Setelah lebih dari 10 tahun pernikahanya; teman saya ini belum dikaruniai juga seorang putra. Sebagai pasangan suami istri; mereka juga mengalami kegelisahan yang luar biasa. Tidak terbilang lagi berapa dokter spesialis yang mereka kunjungi; berapa orang pintar yang mereka mintai pertolongan. Namun selama itu pula belum membuakan hasil yang nyata. Beberapa kali kegembiraan yang mereka alami seminggu dua minggu karena istrinya terlambat datang bulan sebagai tanda kehamilan akhirnya punah juga karena si bulanpun datang  juga.

Hasil pemeriksaan medis, kondisi suami istri ini tidak ada masalah. Artinya secara medis memungkinkan untuk punya anak.  Kenyataan ini membuat teman saya ini tambah bersemangat berupaya untuk bisa mempunyai anak. Obat obatan kimia banyak diminum, terapi banyak dilakukan; herbal banyak dikonsumsi.

Karena keinginan punya anak yang begitu kuat; setiap saran dari teman dia ikuti termasuk berobat ketempat yang sangat jauh. Itu semua dilakukan; demi hadirnya seorang anak.

Karena sudah begitu lamanya; sudah begitu banyaknya usaha yang dilakukan; sudah begitu banyak uang yang dikeluarkan  akhirnya teman saya ini setengah putus asa. Memang masih berupaya untuk mendapatkan anak, namun sudah tidak sekuat dan sesemangat dulu. Mereka sudah setengah pasrah.

Ditengah kondisi seperti itu; secara tidak sengaja mereka bertemu seorang ustad dirumah kerabatnya. Tidak sengaja karena kebetulan dia bersilaturahim kerumah kerabatnya. Tidak sengaja karena dia tidah tahu kalau dirumah kerabatnya akan ada pengajian. Tidak sengaja karena dia tidah tahu kalau ada ustad yang datang.
Sambil menunggu pengajian dimulai, mereka dikenalkan kepada ustad yang akan mengisi pengajian tersebut.

Seperti biasa; perkenalan  dimulai dengan pertanyaan ringan, tinggal dimana; kerja dimana dan seterusnya. Ketika sampai pada pertanyaan berapa putranya, teman saya ini agak malu dan akhirnya menjawab; belum punya tad ( maksudnya ustad ). Belum minta sih; kata ustad menimpali. Sudah koq tad; kami sudah berusaha dan juga sudah berdoa, kata teman saya.  Pergilah ke tanah suci dan berdoa lah disana, saran ustad selanjutnya. Pingin sih tad, tapi belum punya rencana. Kalau begitu; bapak ibu sholat malamlah berjamaah setiap hari dan memohon kepada Allah untuk dikaruniai anak, nasehat ustad memberikan alternatif.

Setelah dialog ini, teman saya bersama istri setiap hari bangun ditengah malam dan memohon kepada Allah untuk dapat dikaruniai anak. Kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Berat sekali rasanya, namun mereka berjuang bersama sama untuk melakukannya. Mereka berjuang betul untuk melakukannya secara konsisten; istiqomah.

Suatu pagi, ketika suaminya sudah berangkat ke kantor; istrinya secara sembunyi sembunyi memeriksakan urinenya ke lab. Sore hari sebelum suaminya pulang dari kantor, diambillah hasil labnya, dan alhamdulillah dinyatakan positif alias hamil. Dikabarinya suaminya yang masih ada dikantor; namun jawaban suaminya menyedihkannya. Suaminya mengatakan; paling seminggu lagi juga keluar lagi !!!

Meskipun suaminya sedikit pesimis dengan hasil lab, namun dia tetap berupaya memohon dengan tetap menegakkan sholat malam berjamaah bersama istrinya. Akhirnya istrinya pada satu kesimpulan bahwa kata kata suaminya di telpon hanyalah upaya agar istrinya tidak terlalu kecewa bila akhirnya yang positif itu menjadi negatif kembali.

Setelah lebih dari tiga bulan usia kandungan; suami istri ini bersilaturahim kepada ustad yang  dulu bertemu di rumah kerabatnya. Mereka sampaikan terima kasih karena dengan mengikuti nasehatnya; akhirnya istrinya diberikan kehamilan.

Dengan tersenyum; ustad mengatakan. Bersyukurlah kepada Allah yang telah menitipkan calon anaknya. Dengan sholat malam berjamaah setiap hari; itu bukti kesungguhan permohonan kepada Allah. Permohonan yang dilakukan dengan perjuangan, pastilah Allah akan lebih memperhatikan. Dengan sholat malam yang ditegakkan secara konsisten itu membuat hati lebih bertawakkal, hati lebih tenang. Dengan hati yang lebih tenang; secara medis akan menghasilkan sperma yang lebih subur. Itu kira kira rahasia dibalik usaha dan hasil yang didapat, demikian penjelasan ustad.

Demikian juga dengan didunia kerja. Dengan bekerja keras itu menunjukkan kesungguhan seseorang untuk mencapai apa yang diimpikan. Karyawan yang bekerja keras akan dicatat boss nya sebagai karyawan yang mempunyai kesungguhan untuk maju dan berkembang. Karyawan semacam ini tentu akan mendapat prioritas promosi yang pertama. Partner bisnis yang bekerja keras pasti akan mendapat kepercayaan lebih dari prinsipalnya. Prinsipalnya akan tidak ragu ragu memberikan tambahan bisnisnya.

Dengan beribadah dan berdoa yang khusuk; membuat hati lebih tenang.  Dengan hati yang lebih tenang membuat fikiran lebih jernih. Fikiran lebih jernih akan bisa melihat persoalan dengan lebih sederhana dan gampang menemukan pemecahannya.

Memang semua ada takdirnya. Namun bukankah Allah yang menentukan Takdir ? Kalau begitu bukankah Allah juga sangat mudah merubah takdirnya bila dengan sungguh sungguh diminta umatnya; melalui doa yang khusu' dan usaha yang sungguh sungguh.

Semoga menginspirasi …..