30 April 2020

PADASAN


Ketika saya masih kecil. Padasan ini sangat popular di masyarakat. Khususnya Jawa Tengah. Hampir disetiap rumah didesa saya punya benda ini. Benda yang terbuat dari tanah liat. Yang setelah dibentuk. Dikeringkan. Dan terus dibakar. Seperti halnya orang buat batu bata. Atau genteng jaman dulu.

Padasan. Biasanya diletakkan di depan rumah. Diisi air. Air mentah dari sumur. Yang diambilnya dengan cara menimba. Pakai timba. Maklum Jaman itu belum ada pompa air. Bagian agak bawah dari padasan diberi lubang.  Untuk mengeluarkan air.  Sebelum diisi air. Lubang ini disumbat terlebih dahulu. Agar airnya tidak habis keluar lagi.  Sumbat bisa dibuat dari apa saja. Bisa dari gabus, kayu atau serabut kelapa.    Keluarga saya sering  menyumbat padasan ini dengan kayu kecil yang dibungkus kain.
Fungsi padasan ini sebetulnya untuk berwudlu.  Wudlu dengan air mengalir jauh lebih dianjurkan. Karena akan lebih suci. Namun. Padasan sering juga dipakai untuk sekedar cuci tangan atau cuci kaki.  Bahkan untuk cuci muka. Sekalian minum. Khususnya yang baru pulang dari pergi jauh. Yang masih berkeringat.

Ibu saya dulu. Saya kira juga ibu2 yang lain sejamannya. Selalu menyuruh anaknya untuk cuci tangan dan cuci kaki sebelum masuk rumah. Agar setan yang menempel dibadanmu tidak turut masuk rumah. Katanya. Itulah sebabnya padasan diletakkan di depan rumah. Agar sebelum masuk rumah bisa membersihkan badan dulu. Agar setannya tidak ikut masuk rumah.

Kearifan local itu. Sekarang sudah jarang dijumpai lagi. Karena perkembangan jaman. Sampai virus corona ini memaksanya lagi saat ini. 

Dirumah saya. Dan banyak lagi rumah2 yang lainnya. Mulai menaruh sabun atau sanitizer di teras rumahnya. Sebelum masuk rumah harus membersihkan tangan terlebih dahulu. Agar setan tidak turut masuk rumah. Setan itu Namanya Covid 19.  Yang jauh lebih berbahaya daripada setan jaman kecil saya dulu.

Saya terkadang berfikir. Apakah kita sudah masuk dalam golongan hidup bersih. Bersih badannya dan bersih lingkunganya.  Orang sekarang lebih mementingkan kebersihan lingkungannya daripada badannya. Cobalah perhatikan. Orang yang buang air kecil di bandara. Atau tempat umum lainnya. Banyak yang setelah kencing hanya menyiram tempat kencingnya. Dan tidak membersihkan alat kencingnya. Pun tidak mencuci tangan setelahnya.    Apa mereka tidak takut ditempeli setan.

#NA
#KSB070420
#Workformhome
#DirumahAja_bila_tidak_ada_perlu

MARI TURUNKAN


K
etika saya menulis ini dirumah. Hati saya bercampur baur. Pingin rasanya menangis. Bagaimana saya yang sehat, terpaksa tidak pergi ke masjid untuk jum’atan.  Keinginan duduk di masjid mendengarkan khutbah begitu besar.  Keyakinan jum’atan sebagai media penghapus dosa dalam sepekan begitu dalam.  Tapi saya terpaksa memilih untuk tinggal di rumah.

Sementara di luar sana sayup sayup saya mendengar khotib memberikan khutbahnya. Ya Allah. Ampunilah hamba yang memilih tetap tinggal di rumah. Menunaikan sholat dhuhur sebagai pengganti sholat Jumat.

Mereka yang memilih jumatan berilah kesehatan, lindungilah dari wabah penyakit yang sedang meraja lela dinegeri ini Ya Allah.  Saya yakin mereka juga mempunyai pertimbangan sendiri. Terimalah amal jum’atannya Ya Allah.  Saya tidak mau menyalahkan mereka. Dan yang lain juga saya harap tidak menyalahkan juga.

Sejak pagi saya galau. Antara mencari masjid untuk jumatan atau dirumah saja.  Akhirnya kami putuskan untuk tidak pergi jumatan. Inilah pertimbangan saya.

Data kemarin menunjukkan grafik pertumbuhan yang masih naik tajam. Dan itu harus segera di hentikan. Kalau kenaikan masih seperti itu, saya khawatir kemampuan penangannya kurang maksimal.  Gedung untuk menampung pasien mungkin dapat  cepat di usahakan. Tapi bagaimana dengan tenaga medisnya ? Tentu penambahan tenaga medis tidak akan segampang penambahan ruang/bangunan.

Bila jumlah pasien yang ditangani melebihi kemampuan tim medis yang menanganinya akan banyak pasien yang terlantar.  Angka kematian bisa semakin meningkat.
Kita harus ikut ambil peran dalam menurunkan angka pertumbuhan. Stay at Home, Work from Home adalah salah satu yang bisa kita lakukan.  Itu yang sebisa mungkin kita lakukan. Dan saya cocok dengan cara ini.

Barangkali ada yang tidak cocok dengan cara itu. Masing2 dari kita lebih tahu apa yang cocok untuk dirinya. Untuk menurunkan angka pertumbuhan ini.   Pointnya bagaimana  mengurangi kerumunan; mengurangi pergerakan.

Mari Lakukan dengan kesadaran diri, sebelum Pemerintah memaksa melakukannya. Atau Virus yang memaksanya.

#NA_270320
#Stayathome
#workfromhome
#keepproductive