03 Juli 2012

KEYAKINAN


Setahun yang lalu teman saya pernah bercerita mau membuat apartement di Jombang.  Apartemen ini  rencananya terdiri dari 3 lantai dan dibangun diatas tanah seluas 400 m2.  Mendengar rencana teman saya ini; saya merasa agak aneh.  Yang saya tahu; apartement biasanya dibangun sangat tinggi; paling tidak terdiri dari 10 lantai; dibangun diatas tanah yang cukup luas; karena harus menyediakan fasilitas umum. Karena merasa agak aneh; kemudian saya bertanya; apakah feasible membangun apartemen tersebut; apalagi tempatnya di daerah Jombang. Sangat feasible; jawabnya mantap penuh keyakinan. Berapa kamar dibangunnya ? Ternyata dibangun 3 lantai dan per lantainya hanya 1 kamar. Saya kemudian menduga bahwa apartemen ini disiapkan untuk para peziarah makam Gus Dur atau paling tidak disiapkan untuk para tamu yang mau ngaji.  Karena Jombang memang terkenal banyak pondok pesantren yang hebat hebat dan dikunjungi banyak orang. Jadi nanti kamarnya dibuat kayak “pondokan”; hanya digelari karpet dan disiapkan bantal, Tanya saya.  Ternyata tidak usah disiapkan karpet; apalagi bantal.  Karena ternyata teman saya ini hanya membangun satu bangunan besar untuk “penghuni” burung wallet. Burung yang air liurnya sangat mahal; lebih mahal daripada harga bensin. Memangnya sekarang sudah ada burung yang menghuni disitu; Tanya saya lagi. Belum sama sekali; karena bangunan itu didirikan diatas tanah kosong. Yakin akan ada burung wallet yang mau tinggal disitu ? Tanya saya lebih jauh. Sangat yakin, jawabnya mantap. Saya mendirikan bangunan itu dengan niat baik. Hasil dari sarang burung wallet ini akan saya sumbangkan sepenunya kepada yayasan pendidikan. Dengan niat yang baik ini; masak Tuhan tidak mau mengarahkan burung burung wallet untuk tinggal disitu kalau saya minta nanti. Satu jawaban penuh keyakinan. Keyakinan akan janji Nya. Meskipun saya belum tahu hasil dari apartemen ini; namun saya menyaksikan sendiri usaha teman saya sekarang luar biasa majunya.  Seakan akan Tuhan menuangkan banyak sekali  rejeki Nya  kepada dia. 

Keyakinan yang serupa; banyak saya temukan di twitter.  Ada beberapa orang yang mempersilakan orang2 yang berpuasa di hari Senin dan Kamis untuk berbuka puasa dengan gratis di rumah makan tertentu. Caranya begitu mudah; setelah makan; pergi ke kasir dan  bilang  saya puasa hari ini. Dan kasirpun tidak akan meminta bayaran.  Ketika ada yang Tanya bagaimana kalau ada orang yang mengaku berpuasa; padahal sebenarnya tidak berpuasa.  Dijawab : Tuhan Maha Tahu; begitu singkat dan penuh keyakinan. Apakah Tidak Rugi ? Tuhan memberikan  limpahan rejekinya melalui orang lain. Rumah Makan ini semakin laris dan bisa buka beberapa cabang. Tuhan memenuhi janji Nya.

Keyakinan ada di dalam hati. Keyakinan menumbuhkan antuiasme dan menumbuhkan semangat. Didalam kitab suci banyak disebutkan 2 kata yang berurutan yang tidak pernah dibalik. 2 kata itu adalah Beriman dan Beramal sholeh. Beriman dulu; yakin dulu; baru bertindak; beramal sholeh. Dulu, ketika kami mempresentasikan sesuatu di hadapan Pak Robby. Sebelum Pak Robby menyatakan persetujuannya selalu didahului dengan pertanyaan; Apakah kamu yakin ini bisa atau apakah kamu yakin ini bakal baik; dan pertanyaan semacamnya.

Hati yang yakin akan memerintahkan semua organ tubuh untuk mengikutinya, semua akan menyelaraskan dengan keyakinan hati. Sel sel tubuh akan mendukung apa yang diyakini hatinya. Orang yang yakin akan tercermin dari sorot matanya; dari bahasa tubuhnya; demikian sebaliknya.
Didalam konteks kerjasama. Orang perlu meyakinkan orang lain untuk mengikuti kehendaknya. Dengan keyakinan yang mantap didalam hati; hati akan memancarkan gelombang yang akan mempengaruhi orang lain.  Orang yang tidak yakin akan mengalami kesulitan meyakinkan orang lain.

Keyakinan bisa dibentuk melalui berbagai cara. Pertama, melalui bukti nyata. Seeing is believeing. Dengan melihat sendiri maka orang akan percaya. Banyak proposal yang dimintakan persetujuan harus dipending karena yang menyetujui mau melihat proyeknya terlebih dahulu.  Kedua; melalui bukti logika.  Orang baru yakin kalau memang sesuai dengan logikanya.  Dia menganut teori kebenaran.  Ketiga; melaui pengalaman.  Keempat melalui dogma agama.  Orang yang percaya penuh pada Tuhannya, maka dia akan mudah mempercayai firman Nya. Apa yang difirmankan pastilah benar.  Keyakinan melalui dogma agama adalah yang paling sulit dibentuk namun akan menjadi keyakinan yang sangat kokoh. Hal ini karena sebagian besar masih di tataran ghoib.  Semestinya kalau kita yakin Tuhan Maha Benar; maka tidak akan timbul keraguan untuk mengikuti firman Nya.

Marilah kita uji diri kita.  Ketika kita akan menghadapi ujian. Kita akan mengatakan kalau lulus maka kita akan bersedekah; ataukah; kita akan mengatakan kita bersedekah terlebih dahulu agar kita bisa lulus. Kita termasuk golongan yang mana ?

Tuhan  menantang kita, Wani piro ?

Semoga menginspirasi ( KSB 070712 (