02 Desember 2011

TAK KAN KUATIR

Mbak Ita selalu bawa tas kantong warna oranye, disamping tas kantor. Tas kantong orange itu isinya beraneka ragam makanan, mulai dari buah jeruk, apel, pisang godok sampai nagasari ada semua. Terus sekitar jam 9 pagi mulai ditawar tawarkan dengan gratis. Makanya kami terutama yang tidak sempat sarapan pagi, sekitar jam 9 mulai merapat ke mbak Ita. Karena itu kantong oranye itu kami beri julukan kantong doraemon. Kantong yang menyediakan apapun yang di butuhkan. Jadi siapun yg belum sempat sarapan tidak perlu takut kelaparan, bila mbak Ita dan kantong doraemonnya ada di sekitarnya. Mengapa ? Karena kami yakin kantong itu ada isinya dan mbak Ita akan memberikannya bila kita minta.

Lain mbak Ita, lain mbak Rina. Kalau perlu minum kopi atau coklat datang saja ke meja mbak Rina, Insya Allah akan dibikinkan. Saya, kalau sore hari, sering dibuatkan coklat panas. Dan dimejanya tersedia beberapa toples makanan kecil, dan yg pasti ada adalah kacang, kacang telur. Minum coklat panas, sambil ngemil kacang dan diskusi ringan, begitu asyiknya.

Saya kalau pergi bersama istri mau beli sesuatu dan uang di dompet tinggal sedikit, tinggal tanya apakah dia bawa uang cukup ? Kalau cukup, tenanglah hati ini. Tidak perlu mampir ATM. Tidak perlu kuatir kalau harus bayar cash. Dan alhamdulillah jumlah uang yang ada di dompet istri saya seringkali jauh lebih banyak dari yang ada di dompet saya. Tapi kalau jumlah limit kartu kreditnya lebih besar saya. Hehehe … Mengapa saya tidak perlu kuatir padahal uang di dompet tinggal sedikit, karena saya yakin kalau saya butuh uang cash, istri saya akan memberikan uang yang didompetnya kepada saya.

Tuhan adalah dzat yang Maha Kaya. Tuhan mempunyai sifat Pengasih dan Penyayang. Tuhan adalah Yang Maha Melindungi. Tuhan adalah Yang Maha Perkasa, tidak ada daya dan kekuatan selain dari Nya. Kita percaya itu semua. Kita percaya Tuhan mempunyai sifat sifat kesempurnaan lainnya.

Lalu mengapa kita sering mengalami kegalauan ? Mengapa kita sering mengalami kekuatiran ? Karena kita hanya Percaya dan Tidak mempunyai keyakinan yang kuat bahwa Tuhan mempunyai sifat sifat tersebut. Mengapa kita tidak mempunyai keyakinan ? Karena kita tidak dekat dengan Nya karena kita tidak betul betul mengenal Nya. Seperti halnya kalau kita sekedar kenal dengan seorang teman. Meskipun teman ini mempunyai apa yang kita butuhkan, kita tidak akan berani memintanya. Bahkan hanya berharap didalam hatipun kita tidak berani. Mengapa ? Karena kita tidak yakin dia akan memberikan apa yang kita minta.

Percaya dan Yakin. Percaya dan Yakin Tuhan itu ada. Inilah level keyakinan yang paling rendah. Orang dengan tingkat keyakinan ini, tentu jarang memanjatkan doa. Kemudian percaya dan yakin bahwa Tuhan itu Maha Kaya, Maha Pemurah; Maha Pengasih dan Penyayang. Orang dengan tingkat keyakinan ini, akan rajin berdoa dan memohon kepada Tuhan. Karena dia tahu Tuhan pasti akan memberikan yang dimintanya. Dia yakin Tuhan Maha Punya dan Maha Pemberi. Bahkan kalau dia tidak meminta, dia merasa sombong dan berdosa. Dia merasa tidak butuh bantuan Tuhan lagi. Makanya dia akan meminta sebanyak banyaknya kepada Tuhan.

Dan sampai pada level yang sangat tinggi, percaya dan yakin bahwa Tuhan itu Maha Adil, Maha Melindungi. Dengan keyakinan seperti ini, akan memudahkan orang untuk lebih bertawakal dan berserah diri. Kalau toh Tuhan tidak memberi apa yang diminta, pastilah ada hikmahnya, pastilah Tuhan sedang melindungi dirinya. Dia sangat yakin apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik baginya. Dia tidak akan protes. Bukankah Tuhan itu memang Maha Mengetahui. Apa yang kita kira baik bagi kita; belum tentu baik bagi kita untuk selamanya. Apa yang hari ini kita nilai baik, belum tentu minggu depan kita masih menilainya baik. Dia akan ridlo atas pemberian Tuhan. Inilah tipe manusia yang sangat berbahagia. Orang tipe ini sangat yakin dengan “We do the best, and let’s God do the rest”.

Lalu kita masuk level yang mana ?

Semoga menginspirasi …. ( Makasar 2 Desember 2011 )

22 Oktober 2011

TAMBANG EMAS YANG HILANG

Dikisahkan, hiduplah seorang petani yang sangat sukses. Dia mempunyai seorang istri dan 2 orang anak. Dia mempunyai ladang yang luas dan subur. Ladang tersebut ditanami berbagai jenis tanaman. Hasil panennya pun selalu berlimpah. Dia tergolong orang terkaya didaerah itu. Disamping itu dia juga memelihara binatang ternak yang sangat banyak Binatang binatang tersebut diberi makan rumput dan daun daun yang diambil dari ladangnya. Sedangkan kotoran binatang dimanfaatkan untuk pupuk yang menyuburkan. Satu usaha yang sangat efisien. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya; usahanya semakin hari semakin banyak dan sukses. Dia hidup sangat tenang dan damai bersama keluarga tercintanya.

Sampai suatu saat ada orang yang mengabarkan bahwa banyak warga daerah itu yang melakukan perjalanan untuk memburu tambang emas. Tambang emas itu kabarnya isinya sangat banyak. Barang siapa yang bisa menemukan tambang itu maka dia akan menjadi orang terkaya di kerajaan.

Tergiur dengan kabar itu, maka petani inipun ikut berangkat memburu tambang emas. Sampai akhirnya dia harus menjual ladang dan seisinya untuk membiayai perjalanan dan perburuannya. Setelah sekian tahun mengembara, memburu tambang emas tersebut; akhir diapun pulang dengan tangan kosong, dengan sisa bekal yang sangat sedikit.

Sesampainya di kampong halaman, betapa terkejutnya dia melihat kebun yang telah dijualnya. Sepertiga dari luas kebun telah berubah; tidak lagi penuh dengan tanaman namun banyak galian. Sebagian lagi dibangun bangunan semacam pabrik. Ternyata didalam kebun yang dulunya dimilikinya itu; telah ditemukan tambang emas. Tambang yang kandungan emasnya sangat banyak. Tambang yang dicarinya kemana mana; yang diburunya sampai Ujung dunia; tambang yang telah menghabiskan semua kekayaannya.

Sahabat, kitapun sering kali melakukan hal yang sama. Kita mencari kebahagiaan dengan bekerja sangat keras melampaui kewajaran sampai sakit. Tidak ada seorangpun didunia ini mencapai kebahagiaan ketika dirinya sakit. Kita mencari kebahagiaan melalui kesuksesan yang untuk mencapainya tidak jarang menimbulkan gesekan/singgungan dengan teman. Apakah mungkin kebahagiaan dapat diraih tanpa teman berbagi kebahagiaan. Kita mencari kebahagiaan dengan bermabuk mabukan. Apakah setelah tidak mabuk kebahagiaan itu masih dirasakan. Mabuk hanyalah melupakan diri sendiri; dan berusaha menjadi orang lain. Dan bahkan dalam jangka panjang akan merusak kesehatan.
Kebahagiaan hanyalah dapat dirasakan; bukan dicari. Kebahagiaan adalah didalam hati bukan dilainnya. Orang merasa bahagia ketika dirinya merasa cukup punya. Karena merasa cukup maka dirinya tidak perlu khawatir akan kekurangan. Kapan orang tidak khawatir kekurangan dan merasa cukup; ketika dirinya dekat dengan Yang Maha Punya; Yang Maha Pemberi dan Maha Penyayang.

Semoga menginspirasi ( Santika; 22/10/11 )

03 Maret 2011

DELAY

Malam ini saya mesti pulang ke Surabaya. Saya akan naik Lion Air yang jam 19.15. Pilih lion karena murah dan juga berdasar pengalaman saya selama ini; lion relative lebih on time. Kalau toh terlambat tidak terlalu lama; jadual penerbangannya Jakarta – surabaya pun banyak.
Jam 18.45 saya masuk ruang tunggu. Saya Tanya ke petugas; apakah penerbangan saya ke surabaya on schedule atau delay. Ternyata delay. Tidak tanggung tanggung, 2 jam delay !!! Saya tahu aturannya, kalau delay lebih dari 90 menit; penumpang boleh minta pindah pesawat. Dan sayapun mengutarakan niat untuk pindah pesawat. Saya dipersilakan menghubungi duty manager. Saya menghubungi duty manager yang ada di depan check in counter, artinya saya harus turun lagi.
Saya ketemu duty manager dan saya utarakan keinginan saya. Secara spontan di jawab, yang ada penerbangan jam 20.00 adalah Garuda dan saat ini sudah fully booked. Saya minta ijin untuk mengecek langsung. Kebetulan anak saya punya “ticketing agent”. Saya telpon anak saya untuk memastikan apakah Garuda jam 20.00 memang fully booked. Setelah di cek ternyata Garuda sejak kemarin dan hari ini yang jam 20.00 non operate. Saya sampaikan ke duty manager bahwa garuda bukan fully booked; tapi non operate. Rupanya jawaban fully booked adalah jawaban standard. Ya sudah; karena no choice sayapun pilih lewowo. Kalau toh ngeyel dan mangkel; tetap saja tidak bisa berangkat on time. Jadi untuk apa mempertahankan ngeyel dan mangkel. Untuk mengurangi kekecewaan saya; saya diantar dan diberikan voucher gratis ke executive lounge nya Lion. Bayangan saya; namanya executive pastilah ruangan yang nyaman dengan makanan yang lengkap. Kayaknya saya sudah mulai membandingkan dengan fasilitasnya Garuda.
Sampai di Lounge; ruangannya luas; namun sepi; AC nya tidak dingin; tidak ada Wifi; pilihan makanan dan minuman sangat sedikit. Tapi lumayanlah; daripada nunggu di ruang tunggu yang semrawut.
Beberapa saat kemudian masuklah beberapa penumpang yang diantar oleh duty manager. Mereka complaint ramai ramai. Kayaknya mereka sengaja digiring ke Lounge agar complaintnya bisa di redam dan tidak di ketahui oleh penumpang lain yang akan menurunkan Citra Lion.
Dari complaint mereka saya tahu; bahwa mereka penumpang transit dari Pekan Baru. Ada yang akan melanjutkan ke Kupang; ke Semarang; Yogya. Ternyata setelah pesawat mereka yang dari Pekan Baru landing; pesawat terusannya sudah terbang. Dan sayangnya; sudah tidak ada lagi penerbangan ke kota tujuan mereka malam ini. Akhirnya mereka diinapkan dan harus berangkat besuk pagi. Koq bisa ? Tanya saya. Dijawab duty manager; kaptainnya tidak mau menunggu terlalu lama. Disini juga kelihatan jawabah yang aneh. Duty manager sudah mulai menyalahkan teman sejawat dihadapan client; yang mana hal ini sangat melanggar prinsip layanan ( service principles ).
Tibalah saat yang dijanjikan tiba; saya bergegas menuju ruang tunggu; dan ternyata pesawatnyapun belum tiba juga. Delay lagi; katanya setengah jam.
Saya kasihan pada petugas Lion di ruang tunggu yang menjadi sasaran marah para penumpang; padahal mereka tidak punya power sama sekali. Kalau toh ada power; power itu hanyalah senyum. Dalam hati saya berdoa dan yakin bahwa delay inipun ada hikmahnya. ( soeta 21;25 )

20 Februari 2011

PRINSIP

Pagi itu Nasarudin mengajak anaknya ke pasar. Karena jauh, maka sang anak diminta naik diatas punggung keledai sedangkan Nasarudin sendiri berjalan disamping keledainya. Kira kira berjalan 10 menit Nasarudin bertemu dengan temannya sekampung. Setengah mengolok si teman ini berkata, ANAK GAK TAHU DIRI, MASAK ORANG TUANYA DISURUH BERJALAN MENUNTUN KELEDAI, SEDANGKAN DIA SENDIRI ENAK-ENAKAN DUDUK MANIS DIATAS PUNGGUNG KELEDAI. MEMANGNYA KAMU GAK BISA MENDIDIK ANAK APA DIN .....

Merasa disindir demikian, maka Nasarudin meminta anaknya turun dari punggung keledai dan kemudian gantian Nasarudin yang naik di punggung keledai. Belum berjalan jauh, ketemu lagi dengan temannya semasa sekolah. Dengan setengah mengejek si teman inipun berkata, ORANG TUA KOQ GAK PUNYA BELAS KASIHAN, MASAK ANAKNYA DISURUH BERJALAN MENUNTUN KELEDAI, SEDANGKAN DIA SENDIRI DUDUK ENAK-ENAKAN DIATAS PUNGGUNG KELEDAI. MEMANG ORANG TUA GAK SAYANG SAMA ANAK.

Merasa disindir demikian, maka Nasarudin meminta anaknya untuk naik sekalian diatas punggung keledai. Sekarang keledai itu dinaiki oleh 2 orang, yaitu Nasarudin dan anaknya. Belum berjalan jauh, ketemu lagi dengan temannya bermain ketika Nasarudin masih kecil. Dengan sambil tertawa mengejek teman ini berkata, HA HA HA ..... DIN, DIN. MASAK KELEDAI SEKECIL INI KAMU NAIKI BERDUA. APA GAK KASIHAN SAMA KELEDAINYA DIN. INGAT DIA JUGA MAKHLUK TUHAN LHO DIN ....

Merasa salah, maka sekarang Nasarudin dan anaknya turun dan berjalan disamping keledainya. Namun demikian belum berjalan lama, ketemu lagi dengan temannya. Komentar temannya, DIN .. DIN .. KAMU ITU BODOH APA GAIMANA SIH, MASAK ADA KELEDAI GITU GAK KAMU NAIKI. ANAKMU KHAN CAPAI DIN, COBA TUH LIHAT ... KASIHAN KHAN ANAKMU.

Sahabat, marilah kita renungkan. Bukankah situasi seperti Nasarudin itu pernah juga kita alami. Kita sering mengeluh double GS alias Gini Salah Gitu Salah. Setiap orang mempunyai suduh pandang, value yang berbeda, yang kemudian dipakai untuk menghakimi. Oleh karena itu seven habit mengajarkan kepada kita untuk pro aktif artinya dalam merespond sesuatu selalu ada pertimbangan yang matang yang difahami termasuk juga konsekwensinya. Kebalikannya adalah reaktif yang dalam merespond sesuatu dengan sedikit pertimbangan. Prinsip dan Konsep diri yang mantap lah dasar dan kunci pro aktif yang akan menghindarkan dari kebingungan karena komentar fihak lain.