09 Juli 2025

CUKUP DITANGAN SAJA

 

 Gambar Tangan Memegang Peti Harta Karun Terbaik Unduh Gratis di Lovepik

 Oleh Noor Aidlon

A

ku masih terus berusaha mengumpulkan harta bukan karena aku mencintainya, tetapi agar aku dapat memanfaatkannya.

Kalimat itu diucapkan oleh orang yang sangat kaya pada zamannya, tetapi memilih hidup sederhana. Orang yang tidak ragu ragu menyumbangkan separo hartanya untuk kebaikan, tetapi tidak pernah takut jatuh melarat. Dia adalah Abu Bakar Ash Shiddiq. Sahabat utama Nabi Muhammad.

Kalimat itu saya temukan dalam buku berjudul Zaad, karya Islam Jamal yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Dunia di Tanganku bukan di Hatiku.

Buku ini termasuk tipis hanya terdiri dari 170 halaman dengan 10 judul tulisan.  Judul pertama menceritakan turning point penulisnya terhadap kehidupan dunia.

Sejak kecil. Islam Jamal dan mungkin juga kita semua selalu mendapat cerita bahwa orang orang sholeh terdahulu hidupnya dipenuhi dengan kesederhanaan. Hidup tirakat. Bahkan cenderung serba kekurangan. Termasuk Nabi kita. Kita masih ingat bagaimana Nabi diceritakan mengganjal perutnya dengan batu agar tidak merasakan lapar setelah beberapa saat tidak ada satu makananpun yang masuk ke dalam perut beliau. Bukan karena diet, tapi karena memang tidak ada yang dimakan. Cerita cerita tersebut kemudian membentuk opini dalam fikiran bahwa untuk menjadi orang sholeh harus hidup miskin.

Sampai suatu saat, Islam Jamal ini menemukan sebuah hadis yang isinya Nabi berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari kekufuran dan kefakiran ( kemiskinan ). Pikirannya kemudian berubah. Nabi saja minta perlindungan agar tidak hidup miskin. Nabi mendorong umatnya untuk tidak jatuh miskin, karena kemiskinan mendekatkan diri pada kekafiran.

Apalagi setelah Islam Jamal menemukan sejarah, bahwa ketika menikahi Siti Khadijah, Nabi memberikan mas kawin yang sangat banyak. Mas kawin berupa 20 ekor unta merah dan beberapa keping emas yang diperkirakan nilainya tidak kurang dari Rp 1 Milyar. Ternyata Nabi sangat kaya.

Bahkan kemudian dia mendapati satu hadis lagi. Hadis mengenai 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Ternyata 6 diantara 10 sahabat itu adalah orang yang paling kaya pada jamannya. Jadi kekayaan bukannya penghalang masuk surga. Tetapi bisa dijadikan kendaraan untuk masuk surga.

Muhammad bin al-Hasan asy-Syaibani, guru Imam Syafii pernah menuturkan seperti ini. Lebih baik harta kekayaan berada di tangan orang sholeh dibanding di tangan orang Fasik. 

Harta kekayaan yang berada di tangan orang Fasik akan dipergunakan untuk berbuat maksiat atau membangun tempat kemaksiatan. Sedangkan harta kekayaan yang berada di tangan orang sholeh akan dipergunakan untuk membangun tempat ibadah atau dipergunakan untuk berbuat kebajikan. Yang manfaatnya bisa dinikmati orang banyak.

Saya teringat ucapan teman saya 15 tahun yang lalu. Dalam perjalanan pulang dari kantor, saya telpon teman saya. Saat itu sekitar jam 9 malam. Dia masih menemui calon clientnya. Dengan berseloroh saya bilang : kekayaaanmu itu tidak habis untuk 7 turunan, jam segini koq masih kerja. Dia kemudian menjawab dengan berseloroh juga: Yang penting bukan cari uangnya, tapi untuk apa uangnya. Seloroh tapi penuh makna. Bagi yang mau merenungkan.

Yang kami kuatirkan bukan bisnis kami itu sendiri, tapi bagaimana nasib para karyawan yang jumlahnya ribuan orang itu. Dan bagaimana nasib anak anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan.  

Bagi kami, kalau bisnis berhenti, kami masih bisa bertahan hidup dengan uang tabungan. Tapi para karyawan yang tidak mempunyai tabungan. Atau bagi anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan. 

Kalimat itu dilontarkan oleh beberapa pebisnis top Indonesia beberapa tahun lalu, ketika menghadapi ketidak pastian iklim berbisnis.

Ternyata itulah yang dikuatirkan oleh mereka yang sudah berhasil dalam bisnis yang juga mempunyai kematangan jiwa. Itulah yang membedakan antara orang yang sudah merasa kaya dan orang yang masih ingin kaya.

Islam Jamal juga menekankan, sebetulnya manusia itu diciptakan dengan default kaya, dengan DNA kaya. Bukankah Tuhan memerintahkan manusia untuk banyak bersedekah. Sedekah hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya. Semakin banyak bersedekah semakin baik.  Dan banyak sedekah hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya banyak.

Dia juga menambahkan. Kalau sampai ada rezeki yang seret, bisa dipastikan ada penghalang rezeki yang menempel. Ibarat saluran air yang buntu karena tersumbat kotoran. Kotoran itu harus dihilangkan dengan cara dibersihkan.

Demikian juga dengan penghalang rezeki. Harus dihilangkan dan dibersihkan, agar jalannya lancar. 

Penghalang rezeki itu bisa berupa kewajiban yang belum terlunasi. Baik kewajiban kepada Tuhan maupun kepada manusia. Termasuk kewajiban berbakti kepada orang tua dan kewajiban kepada keluarga.

Jangan pernah melupakan dua bidadari, kata Ippho Santoso dalam buku 7 keajaiban rezeki. Dua bidadari itu adalah Ibu cerminan orang tua dan Istri cerminan keluarga. Keduanya adalah pembuka pintu rezeki. Pembuka kekayaan.

Carilah kekayaan sebanyak mungkin tanpa melalaikan hak Tuhan dan hak orang lain. Berbuat baiklah pada orang lain. Karena sesungguhnya orang yang paling baik adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Kekayaan yang baik adalah yang bermanfaat untuk orang lain.

Kalau sudah kaya. Kalau sudah banyak harta. Letakkanlah harta itu cukup di tanganmu saja. Jangan dihatimu. Karena bisa jadi hatimu nanti ikut tergores, ketika mobilmu kena gores.

Panjenengan pernah mengalaminya ?

 

#NA

#090725

 



04 Juni 2025

NAIK TURUN YUSUF

 5 Pola Grafik Crypto Yang Harus Kamu Ketahui - Pintu Academy

 Oleh Noor Aidlon 

M

eskipun sudah berkali-kali membaca kisah Nabi Yusuf, namun saya baru menyadari kalau kisah perjalanan hidup beliau naik turun seperti roller coster. Sarat makna, bagi yang mau merenungkannya.

Kesadaran itu muncul setelah saya membaca buku Khowatir Qur'aniyah karya Syeikh Amr Khaled. Ini termasuk buku the best seller di Timur Tengah. Kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk ke dalam bahasa Indonesia. Dan saya membaca terjemahan itu.

Amr Khaled adalah pendakwah yang sangat popular di daerah Mesir dan Timur Tengah. Ceramah ceramahnya banyak di sukai oleh kaum muda. Ceramahnya dibawakan secara tematik, yang cocok untuk kaum muda.

Amr Khaled adalah pendakwah terkaya menurut majalah Arab. Majalah Forbes menyebutkan penghasilan Amr Khaled pada tahun 2007 sebesar usd 2,5 juta. Kalau dihitung rupiah sekarang, tidak kurang dari Rp 40 Milyar. Atau lebih dari Rp 3.3 Milyar per bulan.

Dalam buku Khowatir Qur’aniyah, Amr Khaled menulis : Surat Yusuf - surat ke 12 - dalam Al Quran mengajarkan bahwa hidup manusia itu penuh liku liku. Tidak pernah selamanya lempeng. Disitu ada takdir, ada kesabaran dan ketawakalan.

Yusuf lahir dari keturunan para Nabi. Dikaruniai paras yang ganteng. Paling disayang oleh ayahnya dibanding dengan 11 saudaranya. Ini menurut para saudaranya.

Ayahnya juga seorang Nabi ( Yakob AS ) mendidik para putra putranya dengan sangat baik dan penuh kasih sayang. Tidak membeda bedakan anak satu dengan lainnya. Namun ternyata Iblis berhasil menanamkan rasa iri dengki ke dalam hati saudaranya.  

Mereka berusaha melenyapkan Yusuf dari lingkungan keluarga. Walhasil Yusuf dimasukkan ke dalam sumur tua. Kemudian diambil oleh musafir dan dijual belikan sebagai budak. Perjalanan hidup Yusuf berubah dari anak yang penuh kasih sayang menjadi seorang budak.

Yusuf diperjual belikan beberapa kali sebagai budak.  Dijual sampai jauh, ke negeri Mesir.  Sampai akhirnya dibeli oleh al azis - pemimpin disana. Beliau diperlakukan dengan sangat baik di dalam lingkungan istana. Bahkan sampai mau diangkat menjadi anak. Perjalanan hidup yusuf berubah lagi dari budak menjadi tinggal di dalam  istana yang mewah.

Di istana, Yusuf digoda oleh permaisuri, namun tidak dilayaninya. Ada fitnah disana. Uji forensik atas koyaknya baju Yusuf membuktikan bahwa Yusuf tidak bersalah.
Untuk menyelamatkan muka dan kehormatan keluarga istana, Yusuf dijadikan tumbal. Dijadikan kambing hitam. Harus dinyatakan bersalah dan dijebloskan dalam penjara.

Model pengkambing hitaman oleh keluarga istana itu sudah terjadi saat itu. Ada sanadnya dan ditiru sampai saat ini. Dengan lebih canggih lagi. Melibatkan lebih banyak orang dan instansi.

Seringkali kecintaan terhadap sesuatu akan mendorong orang untuk melakukan mendem jero mikul duwur. Terkadang sampai membabi buta. Oleh para buzer buzernya.

Bisa dibayangkan bagaimana gemparnya dunia, bagaimana harga diri bangsa yang dicintainya akan tercoreng bila aib penghuni istana tersebar keluar istana. 

Saya pernah mempunyai pengalaman yang agak mirip. Dokumen penting perusahaan tidak bisa cepat ditanda tangani pejabat yang berwenang bila tidak dibayar ekstra. Dilema bagi saya. Kalau saya menyampaikan masalah yang sebenarnya kepada pimpinan saya yang WNA, saya merasa telah merendahkan harga diri bangsa sendiri. Tetapi kalau tidak disampaikan yang sebenarnya, saya akan terkena marah terus.

Perjalanan hidup Yusuf berubah lagi, dari tinggal di istana menjadi narapida yang tinggal di penjara.

Berkat keahlian menafsirkan mimpi, akhirnya Yusuf diangkat menjadi pembesar kerajaan. Masuk istana lagi.

Begitulah kehidupan manusia. Dari sukses, jatuh, bangun dan sukses lagi. Siklus itu terulang. Dialami oleh setiap manusia. Ada yang jatuhnya dalam kubangan kecil. Ada yang jatuhnya ke dalam jurang yang dalam. Ada yang cepat bisa recovery, ada yang lama.

Kalau bersabar siklus itu akan sempurna. Dari sukses ke sukses lagi. Kalau kurang sabar berakhirnya di fase jatuh. Dan tidak bangun lagi. Akhirnya menyalahkan orang lain. Akhirnya menyalahkan Tuhan.

Ada yang mengajari falsafah ini : This Too Will Pass. Semua akan berlalu.

Kalau pas sukses jangan kebablasan senengnya. Kalau pas jatuh jangan putus asa.  Toh semuanya akan berlalu

Agama mengajarkan ini : semua yang terjadi  karena kehendak Tuhan. Karena sesuatu alasan dan pasti ada hikmah di dalamnya. Yang kita tidak tahu. 

Kalau sukses bersyukurlah, rayakan sekedarnya. Yusuf menyarankan ketika 7 tahun masa panen melimpah, menabunglah. Untuk menghadapi 7 tahun masa paceklik.

Kematangan jiwa seseorang bisa dilihat dari cara mereka merayakan kesuksesannya. Dan cara mereka merespond kegagalannya.

Mereka tidak akan sombong apalagi sampai merendahkan orang lain. Karena mereka yakin kesuksesan bukan sepenuhnya berkat usahanya sendiri. Tapi ada orang lain yang membantunya. Pun ada orang lain yang setia mendoakannya.

Mereka juga yakin dengan kata kata ini : sometimes God will destroy our plans when God Sees our plans are going to destroy us.

Mereka yakin Tuhan sedang menyelamatkannya melalui yang dianggapnya kegagalan.

Saya pernah merasakannya. Beberapa kali. Bagaimana dengan panjenengan ?

KSB, 040625