16 Mei 2012

DIPERLUKAN 2 ORANG UNTUK BERTENGKAR


Dikisahkan, suatu pagi Ibu Nyai pergi ke pasar dengan ditemani beberapa orang assistant. Ditengah perjalanan terdengar suara ribut ribut dari sebuah rumah. Teriakan disaut teriakan, sumpah serapah dibalas sumpah serapah. Bahkan ada suara peralatan dapur yg dibanting.

Mendengar suara suara ribut ribut itu, Ibu Nyai kemudian bertanya kepada assistantnya, Suara apa itu ? Maklum Bu Nyai selama ini belum pernah mendengar dan merasakan ribut ribut seperti itu  di rumahnya. Kemudian dijelaskanlah oleh assistentnya bahwa suara itu adalah suara suami istri yang sedang bertengkar. Wah ramai ya, seru juga, kata Bu Nyai.

Suara ribut2 dari pertengkaran suami istri itu terngiang ngiang di fikiran Bu Nyai selama dalam perjalanan ke pasar sampai pulang kerumah. Timbullah keinginan Bu Nyai untuk merasakan suasana pertengkaran keluarga sebagai suatu pengalaman. Dan syetanpun mengomporinya.

Suatu sore; ketika pak Kyai – sang suami turun dari masjid di depan rumah. Berjalan jalan santai dengan tangan menggenggam tasbih sambil menikmati sejuknya udara pegunungan. Tiba tiba dari belakang Ibu Nyai melempar sapu dan mengenai punggung Pak Kyai.  Tujuannya satu; agar pak Kyai marah dan terjadilah pertengkaran.  Namun ternyata; Pak Kyai tidak marah. Pak Kyai hanya tersenyum dan berkata lembut : sapu koq dilempar sambil menyerahkannya sapu itu kepada Bu Nyai. Kemudian Pak Kyai melanjutkan berjalan melihat tanaman di kebun belakang rumah.

Malam  harinya; ketika makan malam tiba; di ruang makan; Pak Kyai bertanya; Nyai, hari ini ada sedikit yang luar biasa. Nyai melakukan beberapa hal yang tidak biasa. Ada apa tho ini ? Mendengar pertanyaan dengan penuh kelembutan; hati Nyai tidak tertahan dan akhirnya menangis sembari meminta maaf. Itu semua dilakukan hanya untuk memancing kemarahan Pak Kyai; hanya pingin merasakan bagaimana rasanya bertengkar.

Kejadian serupa sering kita alami dan temukan di rumah; dikantor; dijalan dan dimana saja. Kejadian yang memancing kita marah.  Atau tindakan yang kita lakukan dan memacing orang lain untuk marah. Stimulus tindakan yang tidak baik akan memancing reaksi yang tidak baik pula.  Padahal kalau kita mau merenungkan; apakah ada orang yang pingin bikin orang lain susah ? Apakah ada orang yang pingin bikin orang lain menderita ? Secara normal; tidak ada satu orangpun didunia ini yang pingin bikin orang lain menderita.  Mungkin andapun bertanya; mengapa banyak orang melakukan tindakan yang menyebalkan ? Pernahkah anda bertanya dengan setulus tulusnya kepada orang yang bertindak menyebalkan itu ?  Dan apa jawaban dari orang yang bertindak menyebalkan itu ? Inilah yang sering kita jumpai. Maaf tidak sengaja. Maaf; saya tidak bermaksud mengganggu. Maaf; saya tidak tahu kalau itu menyinggung perasaanmu; dan kalimat kalimat lain yang senada. Dan reaksi anda ketika mereka meminta maaf ? Ada yang tersenyum dan lalu memaafkan. Ada yang tidak mau memaafkan tapi langsung pergi dengan ngedumel. Ada yang tidak mau memaafkan dan mengajak bertengkar.

Ketika anda pergi namun tidak mau memaafkan;  hati anda masih terbebani; sementara mereka sudah tidak terbebani karena sudah meminta maaf.  Lalu siapa yang dirugikan ?

Ketika anda tidak mau memaafkan dan mengajak bertengkar. Reaksi merekapun bisa macam macam. Meminta maaf kembali dengan lebih tulus dan menjabat tangan anda.  Membiarkan anda marah marah sendiri. Atau meladeni anda marah dan terjadi pertengkaran. Dan bila terjadi pertengkaran; siapa yang diuntungkan ? Bukankah Tak ada seorangpun diuntungkan dari pertengkaran itu. Yang ada hanyalah kerugian.  Kerugian membuang energy yang sangat banyak. Orang bertengkar membutuhkan energy yang besar sekali. Lebih baik energy besar itu disalurkan kepada hal hal yang positif dan penuh manfaat. Kerugian fisik ( kalau sampai adu fisik ). Atau Paling tidak, akan terjadi kerugian moril. Malu.

Dalam posisi apapun Anda; Anda bisa menghindarkan kerugian dari sebuah pertengkaran; bila anda menahan diri untuk tidak meladeninya. Bukankah untuk suatu pertengkaran dibutuhkan dua orang yang marah ?

Semoga kita terhindar dari pertengkaran …… ( KSB 16/5/2012 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar