19 Desember 2022

SCENARIO KITA - ROBOT

Robot Honda Asimo Pensiun

S

aat ini robot sudah semakin banyak saja macam ragamnya. Kalau dulu; robot banyak dipakai dibidang industri. Menggantikan pekerjaan tangan manusia. Khususnya yang beresiko tinggi dan memerlukan keakuratan tinggi. Misalnya memasang sparepart yang sangat kecil ditempat yang sempit. Atau mengisi minuman dalam botol kemasan. Yang kalau diisi oleh tangan manusia banyak tumpahnya itu. Dan banyak lagi; yang Penjenengan lebih tahu.

Kini robot sudah masuk ke bidang rumah tangga.  Membantu manusia mengurus rumah tangganya. Menggantikan fungsi Assistant Rumah Tangga. Bahkan katanya; banyak masuk ke bidang Pendidikan juga. Guru guru  SD nantinya  akan digantikan oleh robot. Pun bidang bidang kehidupan lainnya.

Tentu kita sering kagum melihat robot robot pintar. Koq bisa berjalan. Bisa berkedip. Bisa bicara juga.  Bisa merespond perintah orang. Menjawab pertanyaan baik secara lesan maupun tertulis. Bahkan saat ini hampir semua perusahaan besar menggunakan chatbot menggantikan call centre nya. Bila panjenengan menghubungi call centre perusahaan besar menggunakan pesan what’s App, kemungkinan besar yang akan menjawab adalah robot. Itulah Chatbot. Dan bagusnya lagi. Chatbot ini memperkenalkan diri dengan menyebut namanya. Ada yang bernama Veronica; Chica dan lain lain.

Seperti biasa; kita ini lebih kagum pada robotnya  daripada pada yang menciptakan robot itu.

Secara sederhana; robot itu bekerja berdasarkan perintah program yang dipasang di robot itu. Harus ada Bahasa program yang ditanam kedalamnya. Tanpa bahasa program; robot hanyalah sebuah  benda mainan biasa. Seperti boneka.

Bahasa program itu baru akan bekerja ketika ada rangsangan atau stimulus dari luar. Stimulus itu bisa berupa panas, ucapan, gerakan atau apa saja yang ditangkap dan dimengerti oleh programnya. Baru program ini merespond dan memerintahkan komponen komponen untuk bekerja sesuai perintah program.

Ada stimulus datang; tapi tidak dikenali dan dimengerti oleh program, maka akan diacuhkan saja. Bahkan dalam beberapa kasus akan membuat program error. Rusak berhenti. Dan harus dibetulkan oleh programmernya.

Program dan data yang dimasukkan akan membentuk Artificial Intelligence ( AI ).  Artificial intelligence adalah kecerdasan buatan.  Semakin canggih programnya. Semakin banyak data yang dimasukkannya.  Menjadikan robot itu semakin cerdas.  Seperti manusia. Semakin banyak membaca. Semakin banyak ilmu yang didapatnya; semakin cerdas pula orangnya.  Orang cerdas itu adalah mereka yang mampu menyederhanakan masalah. Kemudian menemukan beberapa alternative solusi. Dan memilih salah satu solusi yang paling baik. Begitu juga robot.

Tapi bagaimanapun juga; robot itu adalah barang buatan. Barang  mati yang dihidupkan dengan prinsip elecktromekanik. Dia akan menjawab sesuai scenario penciptanya. Scenario yang dimasukkan dalam otak robot itu. Yang kita kenal sebagai Artificial intelligence itu. 

Namun orang awam melihatnya beda. Robot itu canggih betul. Bisa bergerak sendiri.  Bisa menjawab pertanyaan sendiri. Bisa mengerti dan mengerjakan perintah juragannya. Bisa macam macam sendiri. Robot dilihatnya sebagai barang hidup.

Bagi orang yang sedikit tahu;  beda juga cara melihat dan berfikirnya. Robot bergerak karena memang ada program didalamnya. Itu alami saja. Ada stimulus yang masuk, maka robot akan merespond sesuai dengan program yang ditanamkan kedalamnya. Robot dilihatnya sebagai barang mati yang diberi program. Program itu secara otomatis akan merespond stimulus yang masuk. Mereka melihat robot itu jalan karena ada program. Titik.  Tidak lebih dan tidak kurang.

Mereka ini tidak pernah memperhitungkan siapa yang membuat program itu. Siapa yang menanam program itu. Apakah tanpa program itu robot bisa berjalan ?

Sama dengan kehidupan ini. Ada yang menganggap kehidupan ya memang begitu. Sejak dulu kala. Ada kelahiran, terus hidup dan kemudian mati. Proses alami saja. Tidak lebih dan tidak kurang

Ada juga yang menganggap kehidupan itu seperti proses kimia dan fisika saja.  Ada tanah, ada air hujan dengan kadar tertentu kemudian tumbuh tanaman. Kalau kadar airnya terlalu banyak, tanaman tidak akan tumbuh. Begitu sebaliknya. Kalau kadar airnya kurang; juga tidak akan tumbuh. Mereka melihat kehidupan itu juga proses alami. Ada sebab dan ada akibat. Ada input dan ada output. Begitu saja.

Namun; ada juga yang melihat kehidupan itu lebih utuh. Betul itu ada proses alami. Betul itu ada proses input dan output. Tapi mereka meyakini dibalik semua itu;  ada yang mengatur input dan outputnya. Kalau dalam kasus robot ada yang membuat programnya. Ada penciptanya.

Mereka meyakini semua itu ada yang mengatur.  Ada yang mengatur kecukupan kadar airnya agar tanaman tumbuh.  Ada yang mengatur suhu udaranya pada level tertentu agar tanaman tetap berkembang.  Ada yang mengatur kecepatan angin agar bunga tidak rontok. Agar proses penyerbukan terjadi dengan baik. Yang kemudian menghasilkan buah. Buahpun bisa bermacam macam rasa. Meskipun berasal dari pohon yang sama. Semua proses itu ada yang mengatur.

Ada dzat yang Maha Kuasa yang mengatur semua itu.  Yang menjadikan proses yang seperti alami itu berjalan sempurna.  Semua diatur oleh Dzat Yang Maha Sempurna. Tuhan Semesta Alam. Tuhan Maha Pencipta.

Apakah pengaturannya bisa diubah ? Dalam banyak kasus; bila kinerja robot sangat baik, maka programmer bisa menaikkan kapasitasnya. Tinggal diotak atik saja programnya. Ustadz Wanto menambahkan : Tuhan juga begitu. Siapa yang mensyukuri nikmat Nya; Tuhan  akan menambah lagi nikmat Nya. Syukur adalah mampu memanfaatkan pemberian Tuhan seoptimal mungkin seperti yang diharapkan Tuhan.

Sama seperti robot tadi. Tanpa ada orang yang memasukkan program apakah robot bisa bicara ? Tanpa ada orang yang menulis program apakah robot bisa mengerjakan perintah juragannya. Itu semua tidak mungkin dan tidak masuk akal. Bagi mereka yang berakal.

Tentu Panjenengan termasuk didalamnya …...

#NA

#KSB Des22





Tidak ada komentar:

Posting Komentar