08 September 2009

MEMPERSAUDARAKAN

Sesaat setelah kaum muslimin hijrah ke Madinah, hal pertama yang dilakukan oleh Rosulullah Saw adalah membangun persatuan dan kesatuan antara kaum muhajirin ( kaum pendatang ) dan kaum Anshar ( kaum asli Madinah ) dengan program “mempersaudarakan”. Setiap satu orang Anshar diminta mengangkat satu orang muhajirin sebagai saudara,  dengan perlakuan selayaknya saudara kandung. Bahkan hampir semua yang dipersaudarakan ini tinggal satu rumah dan berkerja bersama.

 

Tercatat satu kisah seorang Anshar yang dipersaudarakan dengan seorang Muhajirin berkata : Saudaraku, kau kini telah menjadi saudara bagi keluargaku. Aku mempunyai banyak harta. Harta itu akan aku bagi dua denganmu sama banyaknya. Aku juga mempunyai dua orang istri, kalau kau mau,  pilihlah salah satu darinya yang kau suka. Saya akan menceraikan dia dan setelah masa iddahnya selesai kawainilah. Dijawab oleh orang Muhajirin yang dipersaudarakan itu, Saudaraku, itu tidak penting, sekarang tunjukkanlah kepadaku dimana letak pusat pasar kota disini.

 

Setelah ditunjukkan pasar kota tsb, orang Muhajirin tsb kemudian berdagang tepung dan minyak zaitun.  Setelah beberapa saat akhirnya orang Muhajirin tsb mempunyai harta yang cukup dan mengawini seorang wanita anshar yang bukan istri dari saudara tsb.

 

Dengan program mempersaudarakan tsb, perekonomian Madinah berkembang pesat berkat synergy antara kaum Muhajirin yang mahir berdagang ( kebanyakan penduduk Makkah adalah pedagang ) dan kaum Anshar ( kebanyakan penduduk Madinah adalah petani dan peternak ).

 

Ini adalah contoh program yang telah sukses dan dicontohkan Rosulullah.  Kondisi ini bisa diterapkan di tempat kerja kita pasca merger. Sudahkah kita mempersaudarakan  yang dari Eni dan dari Eli ? Bukankah mereka mempunyai kelebihan masing masing yang bisa saling melengkapi ?

 

Semoga menginspirasi.

 

Agar tidak usah dibahas mana yang muhajirin mana yang anshar ya ..... ( waiting room juanda 10.45 )

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar