26 April 2013

BANGUNLAH KREDIBILITAS DAN KESUKSESAN AKAN MENGIKUTINYA



Banyak orang awam terhenyak kaget ketika Dahlan Iskan diangkap sebagai Dirut PLN. Mereka meragukan kemampuan Dahlan Iskan karena beliau tidak punya pengetahuan mengenai kelistrikan dan tidak punya pengalaman jualan stroom. Bagaimana orang yang tidak tahu mengenai apa yang diproduksi dan dijual menjadi nahkoda perusahaan itu ? Begitu kira kira yang ada difikiran mereka.

Disisi lain, banyak juga orang yang sangat yakin PLN akan menjadi sangat bagus dibawah kepemimpinan Dahlan Iskan. Mereka berpendapat bahwa sebagai orang nomor satu di PLN, Dahlan Iskan tidak perlu tahu detail mengenai kelistrikan. Yang diperlukan adalah kemampuan kepemimpinannya. Pengetahuan kelistrikannya hanya diperlukan besarannya saja, yang pokok pokok saja dan itupun dapat dilakukan sambil jalan. Kalau detail kelistrikannya serahkan saja pada manager yang dibawahnya.

Robby Johan yang tidak mempunyai pengalaman pilot, tidak mempunyai pengalaman menjadi pegawai perusahaan penerbangan, tahu tahu di tunjuk sebagai CEO Garuda. Satu perusahaan penerbangan yang sedang mengalamai masalah saat itu. Dan ternyata  berhasil !!! Kemudian dilanjutkan oleh Emirsyah Satar sampai sekarang, sampai Garuda menjadi perusahaan penerbangan kebanggaan Indonesia; yang meraih penghargaan banyak sekali, yang saat ini telah mengalamahkan Malaysian Airlines.

Arwin Rasyid adalah contoh yang lainnya. Dia pernah ditunjuk sebagai CEO Telkom, perusahaan telpon. Padahal dia sebelumnya belum pernah punya pengalaman kerja di perusahaan telpon. Dan juga berhasil !!!

Contoh contoh diatas sering dipertanyakan oleh masyarakat awam. Kemudian berkembang menjadi  dugaan dugaan atau prasangka, jangan jangan memang ada unsur KKN. Namun setelah terbukti berhasil orang kemudian tidak meributkannya lagi. Meskipun masih juga memendam pertanyaan, apa sih pertimbangannya untuk mengangkat orang orang yang tidak punya pengalaman di bidangnya ?
Kredibilitas. Itulah jawabannya.  Orang orang tersebut mempunyai track record yang sangat bagus. Dia secara konsisten membuktikan kemampuannya. Dia secara terus menerus menuai sukses di banyak bidang. Itulah yang menjadikan yang berwenang mengangkat mereka. Percaya atas kemampuan mereka.

Contoh sehari hari dilingkungan kita. Ada pegawai yang kalau dikasih tugas selalu beres. Penuh tanggung jawab. Nah kalau ada tugas yang sangat mendesak, orang ini pasti ditunjuk pertama kali. Dan kalau hasilnya bagus, semua orang akan mengatakan pantaslah, dia yang mengerjakan !!!
Namun sebaliknya, kalau orang itu tidak pernah beres dalam mengerjakan sesuatu, dan kemudian memang gagal menyelesaikan tugas, orang akan mengatakan, sudah diduga sebelumnya, gitu koq dikasih dia sih ….  Kalau toh berhasil menyelesaikan; orang malah meragukan dengan mengatakan, siapa yang bantu ?

Begitulah kredibilitas.  Kredibilitas dibangun dari kepercayaan personal ( Personal Trust ). Bagaimana cara membangunnya ?

Pertama, bangunlah kesuksesan demi kesuksesan.  Kesuksesan besar selalu berawal dari kesuksesan kesuksesan kecil. Atlit pengangkat besi tidak mungkin bisa langsung mengangkat barbel yang berat. Mereka melalui latihan latihan. Mulai dari barbel yang ringan, kemudian meningkat dan meningkat terus.

Dulu ketika kita masih kecil, kita merasa kewalahan untuk mengangkat barang seberat 5 kg dan sekarang terasa sangat ringan mengangkat barang yang sama. Ini bukan berarti berat barangnya yang turun, namun karena kemampuan kita yang meningkat.
Karena itu ciptakanlah kesuksesan kesuksesan kecil yang berulang ulang. Jangan remehkan kesuksesanmu meskipun sangat kecil, karena itu adalah awal dari kesuksesanmu berikutnya. Kalau ada proyek yang besar, potong potonglah dalam beberapa proyek kecil.

Kedua; bangunlah integritas. Secara sederhana integritas diartikan sebagai kejujuran. Sukses yang dibangun dengan kejujuran akan sangat berbeda dengan sukses yang dibangun dengan penuh tipu muslihat.
Tidak ada seorangpun yang berani memberikan amanah kepada orang yang tidak jujur.  Seorang pembohong sekalipun tidak menyukai orang yang tidak jujur.
Mengapa pemilik perusahaan memerlukan pegawai ? Karena pemilik sudah tidak mampu lagi menangani pekerjaannya. Dia butuh orang yang mewakili dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan. Jadi dia butuh orang yang jujur, yang dapat dipercaya, yang dapat mewakili dirinya.
Kalau ada security yang kedapatan tidur, saya selalu katakan tugasmu adalah mewakili kami untuk menjaga gedung ini. Jangan kemudian dengan adanya kamu, ada tambahan tugas kami untuk mengawasimu. Kalau seperti itu; tidak ada gunanya kamu disini.

Ketiga; bagunlah kapabilitas diri.  Kesuksesannya sama; namun yang satu orang karena unsur keturunan; dan yang lain tidak, tentu akan berbeda. Suksesnya sama, yang satu dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap sehingga tidak perlu perjuangan sudah pasti berhasil, dan yang satu melalui perjuangan yang panjang dan berat karena minimnya fasilitas, tentu orang menilainya berbeda.
Sukses menyelesaikan kuliah; yang satu dalam waktu 3 tahun yang lainnya 5 tahun; tentu juga berbeda.

Keempat, bangunlah niat yang baik. Pernahkah anda menjumpai ada orang yang memberikan sesuatu kepada anda; dan kemudian anda bertanya tanya dalam hati; ada apa ini ? Koq tumben baik ? pasti ada maunya. Demikianlah; niat memang tidak harus diucapkan. Kalau diucapkanpun terkadang tidak ada manfaatnya. Contoh, sering orang mengatakan ihlas lho aku ngasih ini. orang seperti ini biasanya  justru tidak ikhlas.
Meskipun tidak diucapkan, namun orang lain akan dapat merasakannya. Matamu adalah cerminan hatimu. Hatimu adalah niatmu. Kata petuah bijak. Niatkanlah untuk  yang terbaik.
Teman saya mempunyai prinsip azas manfaat. Kalau itu bermanfaat untuk orang banyak, meskipun secara materi saya tidak untung, akan saya lakukan, katanya.

Itulah empat hal yang bisa membangun kredibilitas seseorang. Track record yang baik yang dibangun dengan penuh integritas, dengan di landasi niat yang baik; dilakukan dengan mempergunakan semua kemampuan dan kapabilitasnya. Insya Allah akan menjadi modal yang baik untuk membangun kesuksesan berikutnya.

Semoga menginspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar