23 Oktober 2013

AN NAHL, SETELAH INI, LALU ……..



Sore itu; beberapa orang pengelola An Nahl berkumpul di ruang kerja Kliring.  Salah seorang pengelola  mengabarkan kalau ada salah satu karyawan outsourcing  yang sudah lama tidak masuk kerja karena sakit. Sakit apa ? Tidak ada seorangpun yang tahu. Tapi yang pasti sudah lebih dari sebulan tidak dapat masuk kerja. Bahkan berita kalau dia sudah keluar dari perusahaannya karena  tidak mampu lagi bekerja dengan baik.

Selang beberapa hari;  didapat informasi bahwa sakitnya cukup memprihatinkan. Dia tidak tahu penyakitnya karena memang tidak mampu ke dokter untuk berobat.  Usaha yang dilakukan hanyalah ke pengobatan alternatif. Mengetahui gambaran tersebut, kemudian kami mengutus seorang rekan untuk membawa ybs ke dokter.

Sore itu, teman kami menelpon bahwa dia sudah dibawa ke RS Siloam. Menurut dokter harus diopname dan untuk sementara harus masuk ruang isolasi. Bagaimana ini, tanyanya dari balik telpon.  Kami yang dikantor pada saat itu hanya bisa saling pandang. Berapa lama harus di opname; berapa rupiah kira kira yang harus ditanggung ? Tak seorangpun bisa menjawabnya dengan pasti. Orang penyakitnya saja belum tahu !  Setelah di cek; uang kas An Nahl tidak lebih dari Rp 20 jutaan. Cukupkah ?

Tidak lebih dari 5 menit;  dengan mengucap  bismillah…. Go head. Masukkan RS Siloam untuk di Opname; untuk di obati.

Yang di RS Siloam sibuk mengurus segala sesuatunya untuk opname saudara kita ini. Kami yang dikantor sibuk memikirkan bagaimana cara mendapatkan dana untuk membiayainya. Dengan penuh keyakinan atas janji Nya; bahwa siapa yang mau menolong makhluk Nya; maka Allah akan menolongnya dengan pertolongan yang jauh lebih besar.

Maka kita bukalah Rekening Peduli  An Nahl. Dan Alhamdulillah terkumpul sekitar Rp 30 juta dalam waktu yang relatif singkat. Dan ternyata biaya yang dikeluarkan  untuk opnamenya sekitar  Rp 15 jutaan.  Allahu Akbar !!! Sisa uang yang terkumpul bisa di pergunakan untuk kontrol; rawat jalan selama 6 bulan kedepan.

Kini setelah beberapa bulan berlalu; saudara kita  ini sudah bisa berkunjung ke beberapa kantor kita. Bukan sebagai pegawai outsourcing; namun wira usaha jualan kue dan sejenisnya.

Pertanyaan berikutnya adalah Bisakah An Nahl memberikan tambahan modal untuk memperbesar usahanya ? Untuk memandirikan ekonominya ?

Sahabat; itulah yang pengelola pertimbangkan saat ini. Bagaimana An Nahl mampu berperan untuk bisa memandirikan ekonomi rakyat; meskipun dalam skala yang sangat kecil. Disamping tetap fokus pada pendidikan dan pengobatan.

Pendidikan; karena memang hal inilah fondasi dalam kehidupan kedepan. Tanpa pendidikan orang akan gampang terjerumus dalam ke-jahiliyah-an. Dan bukankah Allah banyak sekali mendorong umatnya untuk menjadi umat yang berakal; yang berilmu pengetahuan.  Pengajian dan bea siswa akan tetap menjadi fokus kita. Saat ini masih ada 30 siswa mulai dari SD; SMP dan SMA yang menerima bea siswa An Nahl.

Pengobatan, karena orang sakit tidak bisa di “semayani” besuk saja berobatnya kalau sudah punya uang. Alhamdulillah sudah ada beberapa orang yang dibantu biaya pengobatannya. Total bantuan pengobatan yang sudah dimanfaatkan sejumlah Rp 44 juta.

Sahabat; Kegiatan itu semua bisa dilakukan berkat dukungan dari rekan rekan sekalian. Saat ini telah terdaftar 117 donatur  dengan jumlah donasi Rp 4,4 juta sebulan. Dan sumbangan insidentil lewat An Nahl peduli selama setahun terakhir berjumlah Rp 43,5 juta.   
Semoga amal baik para donatur mendapat imbalan dari Allah; dengan imbalah yang jauh lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar