01 Juni 2023

SHOLAT IED - 2 KHUTBAH

Salat Jumat di Masjid Agung Kudus Hari ini Ditiadakan 

Oleh Noor Aidlon 

S

ABTU 22 April 2023 - Hari Raya Idul Fitri. Hari raya sesuai Rukyatul Hilal. Jam 05.30 kami sudah siap siap berangkat ke Masjid Agung Kudus. Lokasinya di dekat alun alun. Dekat juga dengan pendopo Kabupaten. Layaknya masjid jami' di kota kota lainnya.

Masjid Jami' adalah masjid yang dibangun pemerintah dan juga dibiayai pemerintah. Karenanya penentuan hari lebarannya juga sesuai ketetapan pemerintah.

Perjalanan menuju masjid tidak semacet seperti hari raya pada umumnya. Biasanya; banyak masyarakat berbondong bondong pergi ke masjid.  Baik ke masjid yang di dekat rumah maupun ke masjid yang lebih besar; yang jauh dari rumah. Banyak juga yang menuju ke lapangan yang dipakai tempat sholat Ied.  Ini tentu menjadikan jalanan menjadi penuh kendaraan.

Namun Pagi itu jalan jalan cenderung lengang. Ini menandakan sebagian  masyarakat telah melaksanakan sholat Ied pada hari Jumatnya.  Sehari sebelumnya.  Hari Raya sesuai  dengan hasil perhitungan hisab.

Sebetulnya yang melakukan rukyatul  hilal itu juga melakukan hisab. Hasil perhitungannya juga persis sama. Tidak berbeda sama sekali. Untuk tahun ini; sesuai perhitungan; hilal sudah berada diatas ufuk. Baik yang dilakukan oleh Muhammadiyah; NU maupun pemerintah. Atau siapa saja yang tahu ilmu falaq. Tingginya masih kurang dari 3 derajat. Mereka sepakat dengan perhitungan itu.

Yang menjadi perbedaan adalah difinisi dari wujudul hilal. Yang satu mendifinisikan hilal dianggap sudah maujud bila posisinya sudah diatas ufuk. Berapapun tingginya. Yang dinyatakan dengan derajat itu. Meskipun masih kurang dari 1 derajat; asal posisi hilal sudah diatas ufuk; dianggap sudah maujud. Dan mulai bulan baru.

Yang satunya lagi mendifinisikan Hilal dianggap mauwujud; kalau sudah bisa dilihat. Dan untuk bisa dilihat; posisi hilal harus mencapai 3 derajat diatas ufuk.

Dengan demikian sebetulnya kita sdh bisa memprediksi jauh jauh hari.  Bahkan jauh jauh tahun; kapan hari raya akan bersamaan. Dan kapan akan berbeda. Mana yang benar ? Semua benar. Karena semua mendasarkan pada dalil. Hanya penafsiran dan pendifisiannya yang berbeda. Dan itu biasa terjadi. Tidak hanya pada dalil awal puasa maupun dalil hari raya.

Jam 05.40 jalan di depan masjid sudah hampir penuh jamaah. Bahkan Sebagian sudah ada yang duduk di lapangan alun alun.

Melihat pintu gerbang masjid masih belum banyak yang lalu lalang, kami berkeyakinan didalam masjid ada banyak tempat kosong. Dan kamipun menuju kedalam masjid. Ternyata masih banyak tempat kosong. Jamaah yang duduk di dalam masjid masih sangat sedikit. Jauh lebih banyak yang duduk di jalan depan masjid.

Anak saya berbisik. Kalau sholat Ied di dalam masjid, suasananya seperti jum’atan. Kalau di tempat terbuka, betul betul merasakan suasana lebaran. Aura lebarannya kuat sekali. Barangkali itu yang menyebabkan mereka memilih tempat terbuka. Entahlah.   

Menjelang jam 06.00, saya tengok kebelakang, jamaah di dalam masjid masih belum penuh juga.

Sejenak ada petugas yang meminta kami menggeser ke kanan. Pak Bupati mau rawuh, tolong dikasih jalan. Fenomena feodal masih ada. Bisik hati saya. Toh akhirnya saya nurut geser ke kanan sedikit. Toh tidak sulit. Hanya geser pantat saja.
Benar juga. Tidak berselang lama, Bupati dan anaknya datang. Lewat samping saya. Nuwun sewu ... nuwun sewu, sambil sedikit membungkukkan badan. Ternyata Bupati lewat dengan etika sopan santun. Khas priyayi Jawa. Saya salah menilai. Protokoler yang memang mengharuskan begitu. Untuk menjamin keamanan dan kelancaran Pak Bupati.

Jam 06.05 rangkaian acara dimulai. Pembawa acara menyampaikan urut2an acara sholat Iedul Fitri. Diawali sambutan Bapak Bupati. Kemudian pembacaan tuntunan dan tata cara sholat Ied. Dan dilanjutkan dengan Sholat Ied dan khutbah Iedul Fitri.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan selamat datang kepada warga Kudus yang selama ini tinggal di luar Kudus. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh warga Kudus. Dan ini yang paling memakan waktu lama : Laporan pembangunan yang telah dikerjakan pemerintah Kabupaten Kudus. Total waktu sambutan cukup lama. Barangkali sama, atau bahkan lebih lama dari khutbah Idul Fitri itu sendiri.

Setelah sambutan; tibalah acara inti sholat Ied beserta khutbah iedul Fitrinya. Isi khutbah telah ditulis dalam sebuah buku. Buku itu dibagikan kepada jamaan di pintu gerbang masjid. Saya buka sekilas buku itu. Beberapa halaman. Ini akan menjadi khutbah yang Panjang. Kalau dibaca semua sesuai text itu.

Namun, ternyata beberapa text khutbah dilewati oleh khotib. Beberapa point di skip. Tidak dibaca. Khotibnya sangat bijak. Melihat situasi. Kiranya para jamaah sudah tidak focus. Matahari sudah mulai meninggi.

Pada menjelang akhir khutbah, saya agak kaget. Karena ternyata ada dua khutbah pada sholat Ied. Diantara dua khutbah itu; khotib juga duduk. Persis seperti khutbah jumat. Pada khutbah kedua; khotib hanya memanjatkan doa.

Jamaah sholat Ied pagi itu tidak sebanyak biasanya. Sebelum pandemi. Pun jumlah kendaraan yang parkir.

Puasa telah selesai. Saatnya sarapan pagi. Nasi Kuning adalah menu hari pertama Idul Fitri di keluarga kami. Dari tahun ke tahun.

#NA
#KSB 080523

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar