17 November 2009

HIKMAH ....

Saya menilai teman saya ini sangat wise dan inspiring dalam menyikapi hidup. Pandangan dan pemikirannya sangatlah menyejukkan hati. Misalnya saja, ketika anak buahnya mengeluhkan banyaknya karyawan yg pindah "dibajak" perusahaan lain, dengan lembutnya dia mengatakan "kita harus bersyukur, berarti  kita bisa memberikan pekerjaan kepada orang lain yg masih nganggur". Memang teman saya ini tidak mau merekrut pegawai dari orang yang sudah punya pekerjaan. Lain waktu, beliau mengatakan, "sering kita tidak menyangka dan merasa tidak masuk akal, ada seorang yg bisa hidup di reruntuhaan gedung yang ratusan orang lainnya meninggal. Itu pasti berkat amal dan doanya dan doa dari orang lain yg menyayanginya, berarti dia itu orang yg baik dengan sesama.

Mendengar cerita ceritanya itu, saya teringat komentar seorang teman atas status up date saya di FB. Teman yang satu ini komentar, mas-kalau anti virus dikomputer itu bisa di set auto up date, bagaimana dengan anti virus fikiran dan hati kita. Apakah bisa di auto up date ?

Saya sangat yakin bahwa kitapun dilengkapi dengan fasilitas auto update yang jauh lebih hebat dari komputer. Dan seperti juga komputer, auto update hanya bisa jalan setelah di aktifkan auto updatenya. Terus bagaimana cara untuk bisa men setting auto up date di diri kita ? Tuhan mengajarkan kepada kita untuk memahami ayat2 ( tanda2  kebesaran ) Tuhan melalui hukum alam ataupun kejadiaan2 yg kita tangkap melalui panca indra kita. Kemudian pemahaman tersebut dicerna melalui "mata" prasangka baik dan bukan melalui prasangka buruk. Dengan demikian bisa difahami hikmah dibalik kejadian tersebut.

Newton, ketika melihat buah yang jatuh dari pohonnya, kemudian memikirkan kenapa buah tersebut jatuh ke bawah. Kenapa kalau daun jatuh yang juga kebawah tetapi jatuh dengan  kecepatan yang lebih lambat. Dia fikirkan tanda tanda Tuhan dan akhirnya lahirlah satu teori gravitasi.

Seandainya pemikiran Newton tersebut diikuti dengan perenungan mengapa buah yang jatuh tersebut kebanyakan adalah buah yang sudah tua; kenapa buah yang sudah tua warnanya berbeda; kenapa buah yang sudah tua tersebut rasanya juga berbeda dengan ketika masih muda. Kenapa buah katakan apel yang sejenis tapi berasal dari pohon yang berbeda  rasanya sama. Siapa yang ada dibalik semua itu ? Saya yakin; Newton akan menemukan tingkat spiritualitas yang sangat tinggi.

Bukankah Tuhan adalah dzat Yang Maha Mengetahui. Apa yg saat ini kita nilai baik, seminggu lagi belum tentu masih kelihatan/terasa baik, demikian juga sebaliknya, hal yang saat ini kita rasa musibah, bulan depan bisa kita rasakan hikmahnya. Hanya saja kita ini sering kali tidak sabar, sehingga tidak mampu menangkap hikmah.

Semoga menginsirasi ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar